Jepang Meluncurkan Investigasi di Kantor Pusat Toyota, Apa yang Terjadi?
RIAU24.COM - Kementerian transportasi Jepang pada hari Selasa (4 Juni) meluncurkan penyelidikan di tempat di kantor pusat Toyota setelah penyimpangan ditemukan dalam aplikasinya untuk mengesahkan model-model tertentu.
Sebuah laporan oleh kantor berita Reuters mengatakan bahwa dampak yang meluas atas tes sertifikasi kendaraan berasal dari skandal uji keselamatan di unit mobil kompak Daihatsu Toyota dan telah menyebar ke pembuat mobil Jepang lainnya.
Namun, Toyota adalah satu-satunya produsen mobil yang menjalani inspeksi di tempat.
Pada hari Senin, kementerian transportasi telah mengumumkan rencana untuk melakukan penyelidikan ketika mengatakan bahwa Toyota, Mazda, Honda, Suzuki dan Yamaha Motor ditemukan telah menyerahkan data yang cacat atau dimanipulasi ketika mengajukan permohonan sertifikasi kendaraan.
Saham Toyota turun 1,1 persen pada Selasa pagi.
Ketua Toyota mengeluarkan permintaan maaf
Pada hari Senin, ketua Toyota Akio Toyoda meminta maaf atas penyimpangan dalam proses sertifikasi beberapa kendaraannya.
Berbicara pada konferensi pers, Toyoda mengatakan bahwa proses sertifikasi yang benar belum diikuti di perusahaan Toyota Group, yang meliputi Daihatsu, merek truk Hino dan Toyota sendiri.
"Agar bisa diproduksi dan dijual massal, kendaraan harus memenuhi standar proses sertifikasi. Masalah dalam kasus ini adalah bahwa mereka diproduksi secara massal dan dijual tanpa melalui proses sertifikasi yang benar," kata Toyoda kepada wartawan
"Sebagai orang yang bertanggung jawab atas Toyota Group, saya ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan kami, penggemar mobil dan semua pemangku kepentingan atas masalah yang telah terjadi di dalam Grup. Saya benar-benar minta maaf," tambahnya.
(***)