Pemberontak Houthi Yaman Diyakini Tenggelamkan Kapal Kedua di Laut Merah
RIAU24.COM - Militan Houthi yang berbasis di Yaman yang didukung Iran diyakini telah menenggelamkan kapal kedua di Laut Merah bernama Tutor setelah diduga membunuh seorang pelaut di dalamnya, kata laporan media mengutip para pejabat, pada hari Rabu (19 Juni).
Pekan lalu, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) melaporkan bahwa kapal pengangkut batu bara Tutor yang berbendera Liberia, dimiliki dan dioperasikan Yunani, diserang dan mengambil alih air.
"Otoritas militer melaporkan puing-puing maritim dan minyak terlihat di lokasi terakhir (Tutor) yang dilaporkan," kata UKMTO dalam pembaruan keamanan.
Ia menambahkan, "Kapal itu diyakini telah tenggelam."
Serangan dan tenggelamnya kapal curah menandai apa yang tampaknya menjadi eskalasi baru oleh Houthi yang telah menargetkan pengiriman melalui koridor maritim penting sejak perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas dimulai di Gaza.
Serangan mematikan oleh kelompok militan
Tutor diserang pada 12 Juni.
Kapal itu, sesuai laporan, dihantam oleh rudal dan kapal yang dikendalikan dari jarak jauh yang sarat bahan peledak.
Salah satu anggota awak, yang diyakini berada di ruang mesin kapal pada saat serangan itu, masih hilang.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, pada hari Senin (17 Juni) mengatakan bahwa serangan itu menewaskan seorang anggota awak yang berasal dari Filipina.
Manila belum mengonfirmasi atau mengakui kematian yang dilaporkan.
Houthi terus menyerang di Laut Merah
Jika dikonfirmasi, Tutor akan menjadi kapal kedua yang ditenggelamkan oleh Houthi, beberapa bulan setelah serangan mereka menyebabkan tenggelamnya Rubymar milik Inggris.
Kapal itu tenggelam pada 2 Maret, sekitar dua minggu setelah menjadi sasaran rudal.
Pekan lalu, awak kapal M/V Verbena, sebuah kapal berbendera Palauan, terpaksa meninggalkan kapal setelah mereka tidak dapat menahan api yang dipicu karena serangan rudal oleh Houthi di Teluk Aden.
Kapal, yang dilaporkan sarat dengan bahan konstruksi kayu, juga mengalami kerusakan dan sekarang hanyut dan rentan terhadap tenggelam atau serangan lebih lanjut.
Sejak awal kampanye mereka, yang diklaim Houthi untuk mendukung Palestina di Gaza di tengah perang yang sedang berlangsung, kelompok militan telah menyita kapal dan menewaskan tiga pelaut dalam serangan terpisah.
(***)