8 Bulan Berperang, Militer Zionis Israel Akui Hamas Tak Dapat Dilenyapkan
RIAU24.COM - Militer Zionis Israel menyampaikan pengakuan mengejutkan, yakni Hamas tidak dapat dilenyapkan. Pengakuan itu memicu reaksi spontan dari pemerintah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang dengan cepat menegaskan kembali komitmennya terhadap penghancuran kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Perang selama lebih dari delapan bulan, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah gagal mengusir kelompok militan Islam dari Gaza namun telah membawa kehancuran yang luas.
“Mengatakan bahwa kita akan melenyapkan Hamas sama saja dengan melemparkan pasir ke mata masyarakat. Jika kita tidak memberikan alternatif, pada akhirnya kita akan memiliki Hamas,” kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari kepada stasiun televisi Channel 13 Israel.
“Hamas adalah sebuah ideologi, kita tidak bisa melenyapkan sebuah ideologi," lanjut Hagari, yang dilansir Sindonews dari AFP, Kamis (20/6/2024).
Komentar Hagari dengan cepat ditolak oleh kantor PM Netanyahu, yang kabinetnya menyatakan serangan terhadap Gaza tidak akan berakhir sampai Hamas dikalahkan.
“Kabinet politik dan keamanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Netanyahu mendefinisikan penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas sebagai salah satu tujuan perang,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tentu saja berkomitmen terhadap hal ini.”
Dalam pernyataan terpisah di saluran Telegramnya, militer Zionis Israel mengklarifikasi bahwa Hagari telah menyebut Hamas "sebagai sebuah ideologi...dan pernyataannya jelas dan eksplisit."
"Klaim lainnya adalah pernyataan yang keluar dari konteks," lanjut pernyataan tersebut.
Serangan 7 Oktober, yang memicu perang besar-besaran di Gaza, mengakibatkan kematian 1.194 orang di Israel, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Para militan Hamas juga menyandera 251 orang. Dari jumlah tersebut, 116 orang masih berada di Gaza, meskipun militer Israel mengatakan 41 orang tewas.
Serangan balasan Israel yang bertujuan untuk melenyapkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 37.396 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.