Menu

Sejak Ditinggal Anies, Pengangguran di Jakarta Disebut Semakin Mengkhawatirkan

Azhar 2 Aug 2024, 15:39
Ilustrasi pengangguran. Sumber: halodoc
Ilustrasi pengangguran. Sumber: halodoc

RIAU24.COM - Analis Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai sejak ditinggal Anies Baswedan, angka pengangguran di Jakarta meningkat.

Dia lalu menilai Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang merupakan perwakilan dari pemerintah tidak bisa memimpin Jakarta dikutip dari inilah.com Jumat 2 Agustus 2024.

"Kalau kemudian melonjak 1.000 persen pengangguran salahkan pemerintah berarti wakilnya (Pj gubernur) memang nggak bisa menjalankan atau tidak bisa memimpin Jakarta. Jadi si Pj (Heru Budi) itu harus minta maaf," ujarnya.

Data yang dia dapatkan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) periode Januari-Juni 2024 itu menunjukkan sebanyak 32.064 tenaga kerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dengan 7.469 atau hampir 1.000 persen tenaga kerja di PHK.

Berbeda dengan gubernur sebelumnya, yakni Anies Baswedan saat memimpin Jakarta periode 2017-2022.

Dia menyebut program yang dibuat Anies pada saat itu sangat menguntungkan rakyat.

"Anies Baswedan waktu itu programnya sangat merakyat, tapikan sebagai gubernur enggak bisa lepas dari kebijakan pemerintah pusat, usai Pak Anies enggak jadi gubernur kan yang memimpin ibu kota perwakilan dari pemerintah (Pj Heru Budi)," sebutnya.  

Berdasarkan data Kemnaker pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 orang tenaga kerja yang terkena PHK.

Angka tersebut melonjak 21,4 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 26.400 orang.