PBNU Intervensi PKB, Cak Imin Ngadu ke Ma’ruf Amin
RIAU24.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sempat membahas konflik antara PKB dengan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) saat bertemu Wakil Presiden Maruf Amin. Pertemuan itu berlangsung di rumah dinas Wapres.
"Ya, kita juga melaporkan bahwa ada keinginan intervensi dari PBNU," kata Cak Imin usai pertemuan.
Cak Imin mengatakan Ma'ruf kemudian memberikan pesan khusus supaya semua pihak harus taat konstitusi. Sebab, baik PKB dan PBNU merupakan dua organisasi yang berbeda satu sama lain secara konstitusional.
"Satunya orpol [organisasi politik], satunya ormas," kata dia.
Di sisi lain, Cak Imin juga berharap PBNU taat konstitusi yakni pada Undang-Undang Partai Politik dan Undang-Undang Ormas.
Ia pun menghormati PBNU ketika memberikan pelbagai masukan. Ia mengatakan pelbagai kritik yang dilontarkan PBNU akan dijadikan modal untuk perbaikan ke depannya.
"Mau taat kepada siapa lagi kalau tidak konstitusi?" timpalnya.
Selain itu, Cak Imin akan mengundang Ma'ruf untuk hadir di Muktamar PKB di Bali. Ia menilai Ma'ruf merupakan sosok pendiri PKB dan Ketua Dewan Suro PKB yang pertama.
"Nah, pentingnya Kiai Ma'ruf akan meluruskan bahwa PKB ini harus mandiri, kuat, kokoh, tidak boleh ada intervensi dari mana-mana," kata dia.
Hubungan PKB dan PBNU tengah memanas belakangan ini. Dua belah pihak turut terlibat adu mulut hingga melapor ke pihak polisi.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengklaim mendapat 'mandat Tebuireng' dari para kiai NU untuk memperbaiki PKB agar kembali sesuai khittah.
Teranyar, Gus Yahya juga telah menemui Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (14/8). Ia mengaku turut membahas konflik PBNU dan PKB pada pertemuan tersebut.