Polisi Tangkap Pria Arizona yang Mengancam Akan Membunuh Donald Trump
RIAU24.COM - Polisi di Amerika Serikat (AS) telah menangkap seorang pria Arizona setelah mengancam melalui media sosial untuk membunuh mantan presiden dan kandidat presiden dari Partai Republik saat ini Donald Trump.
Penangkapan itu dilakukan pada hari Kamis (22 Agustus), kantor berita melaporkan pada hari Sabtu mengutip Kantor Sheriff Cochise County.
Trump berada di Cochise County pada hari Kamis ketika dia mengunjungi perbatasan AS dengan Meksiko sebagai bagian dari kampanyenya.
Siapa pria yang ditangkap?
“Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Ronald Lee Syvrud yang berusia 66 tahun, memiliki beberapa surat perintah yang belum dikeluarkan dari Wisconsin,” kata kantor sheriff.
Kantor itu menambahkan bahwa Syvrud kemudian dipesan ke Penjara Cochise County atas surat perintah kejahatan dari Graham County di Arizona karena gagal mendaftar sebagai pelaku kejahatan seks dan dua tuduhan mengancam untuk kasus ini.
Pria berusia 66 tahun itu tetap dalam tahanan sambil menunggu putusan pengadilan lebih lanjut, Reuters melaporkan.
Donald Trump bereaksi terhadap ancaman
Ketika ditanya tentang ancaman yang dikeluarkan oleh Syvrud, Trump berkata, "Saya tidak terlalu terkejut (dengan ancaman itu) dan alasannya adalah karena saya ingin melakukan hal-hal yang sangat buruk bagi orang jahat."
Ancaman ini datang lebih dari sebulan setelah Trump selamat dari upaya pembunuhan pada 13 Juli.
Trump tidak terluka parah tetapi menderita luka di telinga kanannya.
Penembak, yang diidentifikasi sebagai Thomas Crooks, ditembak mati oleh agen Secret Service.
Terlepas dari ancaman Arizona dan upaya pembunuhan Juli, Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa dia sangat menghormati Dinas Rahasia dan pekerjaan yang mereka lakukan, sambil menambahkan bahwa mereka membuat kesalahan yang akan mereka pelajari.
Banyak kandidat telah diancam menjelang pemilihan presiden 5 November.
Pada awal Agustus, seorang pria Virginia didakwa mengancam Wakil Presiden dan kandidat presiden Demokrat saat ini Kamala Harris.
Pada Desember tahun lalu, seorang pria New Hampshire ditangkap pada bulan Desember karena mengancam akan membunuh kandidat presiden dari Partai Republik.
(***)