Pembicaraan Gencatan Senjata Gagal di Kairo, Tidak Ada Perdamaian Untuk Gaza
RIAU24.COM - Delegasi Israel dan Hamas gagal mencapai kesepakatan dalam pembicaraan gencatan senjata Gaza di Kairo pada hari Minggu (25 Agustus).
Tidak ada pihak yang mau menyetujui beberapa kompromi yang diajukan oleh mediator, sumber mengatakan kepada Reuters.
Namun, seorang pejabat senior AS menggambarkan pembicaraan itu sebagai konstruktif dan mengatakan mereka dilakukan dengan semangat di semua pihak untuk mencapai kesepakatan akhir dan dapat diimplementasikan.
"Proses ini akan berlanjut selama beberapa hari mendatang melalui kelompok kerja untuk lebih lanjut mengatasi masalah dan rincian yang tersisa," kata pejabat anonim itu kepada Reuters.
Pertemuan di Kairo adalah puncak dari pembicaraan berbulan-bulan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, terhadap Israel dan kampanye militer Israel sejak saat itu.
Salah satu poin utama perdebatan dalam pembicaraan yang sedang berlangsung, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar, termasuk kehadiran Israel di Koridor Philadelphi, hamparan sempit sepanjang 14,5 km di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
Mediator mengajukan beberapa alternatif untuk kehadiran pasukan Israel di Koridor Philadelphi dan Koridor Netzarim yang melintasi tengah Jalur Gaza. Namun, tidak ada yang diterima oleh para pihak.
Israel juga mempermasalahkan pembebasan beberapa tahanan Palestina dan menuntut agar mereka keluar dari Gaza jika dibebaskan, tambah sumber itu.
Tim dari Israel, Amerika Serikat dan Mesir telah bekerja sama untuk mempersempit kesenjangan, dengan Qatar dan Mesir mengarahkan Hamas melalui proposal pada hari Sabtu.
Pada hari Minggu, Israel bergabung dalam pembicaraan dan mengangkat masalah mereka dengan proposal saat ini.
Hamas mengatakan Israel telah mundur pada komitmen untuk menarik pasukan dari koridor Philadelphi dan telah menambahkan kondisi baru, termasuk evaluasi terhadap pengungsi Palestina saat mereka kembali ke utara yang lebih padat penduduknya ketika gencatan senjata dimulai.
"Kami tidak akan menerima diskusi tentang pencabutan dari apa yang kami sepakati pada 2 Juli atau kondisi baru," kata pejabat Hamas Osama Hamdan kepada Al-Aqsa TV pada hari Minggu.
(***)