Ledakan Pager Hizbullah: Perusahaan Taiwan Bantah Memproduksinya
RIAU24.COM - Gold Apollo, perusahaan Taiwan yang pagernya dilaporkan meledak di Lebanon, menewaskan sembilan tersangka pejuang Hizbullah sambil melukai lebih dari 3.000 orang, telah mengklaim bahwa mereka tidak membuat perangkat tersebut, meskipun hanya melisensikan namanya.
Pendiri perusahaan Hsu Ching-Kuang mengatakan kepada wartawan bahwa pager yang digunakan dalam ledakan dibuat oleh perusahaan di Eropa yang memiliki hak untuk menggunakan merek perusahaan Taiwan.
"Produk itu bukan milik kami. Hanya saja ada merek kami di atasnya," kata Hsu.
Hsu menambahkan bahwa perusahaannya Apollo juga menjadi korban insiden tersebut.
"Kami mungkin bukan perusahaan besar tetapi kami bertanggung jawab," katanya.
"Ini sangat memalukan," tambahnya.
Perusahaan dalam sebuah pernyataan yang dirilis menyatakan bahwa model AR-924 diproduksi dan dijual oleh BAC.
"Kami hanya memberikan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini," kata pernyataan itu.
Gambar pager yang hancur menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager yang dibuat oleh Gold Apollo.
Seorang perwira senior Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa Hizbullah telah memesan 5.000 pager dari perusahaan yang berbasis di Taiwan itu.
Laporan menunjukkan bahwa bahan peledak ditanamkan di sebelah baterai dengan sakelar yang dapat dipicu dari jarak jauh untuk meledak.
Pelanggaran keamanan terbesar
Menurut kelompok militan itu, itu adalah salah satu 'pelanggaran keamanan' terbesar yang dihadapi kelompok itu sejak perang Israel-Hamas pecah.
Mereka juga mengklaim bahwa Tel Aviv berada di balik serangan itu.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan mengatakan kelompok itu masih melakukan penyelidikan keamanan dan ilmiah yang luas untuk menentukan penyebab ledakan.
Sementara itu, Hamas, yang saat ini mengobarkan perang dengan Israel di Jalur Gaza mengatakan ledakan pager adalah eskalasi yang hanya akan membawa Israel ke kegagalan dan kekalahan.
Hizbullah yang didukung Iran telah mendukung Hamas selama perang dan telah bersumpah untuk mengambil tindakan.
"Israel pasti akan menerima hukuman yang adil atas agresi berdosa ini," kata Hizbullah.
Media pemerintah Iran IRNA melaporkan bahwa duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, juga terluka dalam ledakan itu.
Amani mengalami cedera superfisial dan saat ini sedang diobservasi di rumah sakit.
(***)