Sering Kena Angin Bisa Picu 'Angin Duduk', Mitos atau Fakta?
RIAU24.COM - Pernah mendengar penyakit 'angin duduk'? Ada anggapan penyakit ini disebabkan oleh paparan angin, seperti saat mengendarai motor atau menggunakan kipas angin.
Namun, apakah benar terpaan angin bisa menyebabkan penyakit demikian? Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan 'angin duduk'?
Dokter spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJ(K) menjelaskan 'angin duduk' sebenarnya bukanlah istilah resmi, bahkan tidak dikenal di kedokteran. Menurutnya, 'angin duduk', istilah yang dikenal oleh orang awam, merupakan penyakit yang berhubungan dengan jantung.
"Sebenarnya istilah yang benar adalah orang serangan jantung," ujarnya kepada detikcom, Minggu (22/9/2024), dikutip dari 20detik.
Menurut dr Vito, istilah angin duduk kemungkinan berasal dari gejala serangan jantung yang mirip seperti masuk angin.
"Orang bilang kok sepertinya kayak masuk angin, napasnya nggak enak, punggungnya sampai rasanya mungkin pegel banget, dadanya sesak, nah itu dibilang 'Kayaknya masuk angin nih, tapi anginnya nggak keluar-keluar', makanya dibilang angin duduk," terang dr Vito.
"Tapi itu bukan istilah medis, jadi yang kita harus tekankan adalah kita harus tahu gejala serangan jantung, nggak usah pakai istilah angin duduk," sambungnya.
Terkait apakah sering kena angin bisa menyebabkan serangan jantung, dr Vito mengatakan hal itu hanya mitos. Menurutnya, angin tidak bisa mungkin bisa langsung menembus tubuh begitu saja.
"Di tubuh kita kan ada kulit, ada tulang, otot, angin kayaknya nggak tembus deh. Jadi tidak mungkin langsung jadi angin duduk, jadi serangan jantung. Kalau orang dengan kena angin aja terus jadi serangan jantung, ya kita semua harus pakai baju tebal," ungkapnya.
Di sisi lain, dr Vito membenarkan adanya kaitan antara udara dingin dan serangan jantung.
"Memang bukan masalah kena angin. Udara yang dingin, cuaca dingin, itu berisiko bikin orang serangan jantung, memang iya. Tapi kan untungnya kita bukan negara yang ada iklim dingin banget, kecuali di beberapa tempat tertentu," pungkasnya. ***