Bentuk Tubuh Seperti Ini Disebut Lebih Berisiko Kena Penyakit Jantung
"Hal ini dapat dijelaskan oleh korelasi antara obesitas dan hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Obesitas juga terbukti menyebabkan peradangan dan mekanisme lain dalam tubuh yang dapat memengaruhi jantung dan fungsi jantung," lanjutnya lagi.
Peneliti mengatakan, BRI bisa menjadi prediktor yang lebih akurat dibanding BMI dalam mengukur risiko penyakit terkait gaya hidup, seperti penyakit kardiovaskular.
BMI telah lama dikritik sebagai instrumen kurang akurat karena tidak memperhitungkan komposisi tubuh.
Hal ini membuat seseorang dengan otot besar bisa digolongkan sebagai orang dengan obesitas karena memiliki BMI tinggi, padahal berat badan ekstra mereka berasal dari otot, bukan lemak.
Lebih lanjut, BRI secara khusus berfokus pada lingkar pinggang yang menurut penelitian sebelumnya bisa mengukur risiko penyakit jantung lebih akurat daripada obesitas yang ditentukan oleh BMI.
"Ini adalah studi besar pertama yang mengevaluasi BRI dari waktu ke waktu dan bagaimana hal itu dapat dikaitkan dengan kejadian penyakit kardiovaskular di kalangan orang dewasa China setengah baya dan lebih tua," kata Qian.