Menyoal Sindrom Kematian Mendadak, Ini Penyebab dan Ciri-cirinya
RIAU24.COM - Sindrom kematian mendadak adalah istilah yang menggambarkan kematian mendadak dan tak terduga akibat penyebab alami. Ini bukan kondisi atau diagnosis formal dan tidak selalu menunjukkan kondisi medis tertentu.
Sindrom kematian mendadak adalah istilah umum untuk banyak skenario biologis yang menyebabkan kematian mendadak dan tak terduga. Orang yang terlibat sering kali memiliki sedikit atau tidak ada tanda-tanda peringatan penyakit. Bahkan setelah kematian, otopsi mungkin tidak mengungkapkan kelainan yang jelas.
Sindrom kematian mendadak bukanlah diagnosis formal, tidak ada kriteria yang ditetapkan secara universal yang mendefinisikan kematian mendadak.
Umumnya, kematian mendadak banyak dikaitkan dengan kematian jantung mendadak. Kondisi tersebut menggambarkan kematian akibat hilangnya fungsi jantung yang terjadi dalam waktu satu jam dari penyebab kardiovaskular apapun.
Apakah Ada Gejala Kematian Mendadak?
Dikutip dari Medical News Today, tidak ada daftar gejala standar dalam kematian mendadak karena kondisi ini bukan penyakit. Pun ada, gejalanya dapat sangat bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Misalnya, dalam kasus kematian jantung mendadak, tanda peringatan mungkin mirip dengan komplikasi jantung apa pun. Beberapa di antaranya:
- palpitasi
- pusing
- rasa tidak nyaman di dada
- sesak napas
- pingsan
Tanda peringatan kondisi lain yang dapat menyebabkan kematian mendadak mungkin tidak kentara. Misalnya, seseorang dapat salah mengira gejala aneurisma serebral sebagai ketidaknyamanan biasa, leher kaku atau sakit kepala hebat.
Penyebab Kematian Mendadak
Banyak proses yang diketahui dan tidak diketahui dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Namun, penyakit kardiovaskular memainkan peran utama secara keseluruhan.
Kematian jantung mendadak adalah penyebab paling umum dari kematian mendadak.
Adapun hal yang mungkin terjadi yakni:
- sindrom kematian aritmia mendadak (SADS), kondisi jantung genetik yang mengubah aktivitas listrik jantung, yang berpotensi menyebabkan serangan jantung mendadak
- serangan jantung
- kejang koroner
- asal koroner yang tidak normal, arteri koroner yang memiliki kelainan
- sindrom Brugada, kondisi langka yang diwariskan yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur
- sindrom QT panjang atau pendek, kondisi yang memengaruhi detak jantung
- miokarditis, radang jantung
- stenosis aorta, katup aorta yang menyempit. ***