Dialami Pria Solo, Dokter Ungkap Gejala Kanker Lidah yang Muncul di Usia Muda
RIAU24.COM - Kanker lidah umumnya menyerang pasien lanjut usia (lansia), sekitar 50 hingga 60 tahun. Namun beberapa waktu terakhir, kanker ini juga bisa dialami oleh pasien usia muda. Seperti halnya dirasakan pria bernama All, asal Solo.
Ia mengidap kanker tersebut pada usia yang cukup muda, yakni 33 tahun. Kanker tersebut bermula dari sariawan yang tak kunjung hilang, bahkan menetap selama dua tahun lamanya.
Istri All, Sel, mengatakan awalnya sariawan yang diidap si suami tidak memicu rasa nyeri atau sakit. Lantaran dianggap sariawan biasa, All tidak memeriksakan diri ke RS.
Namun pada awal 2024, sariawan yang tadinya tak sakit, kini menjadi nyeri dan perih. All saat itu langsung memeriksakan diri ke puskesmas, kemudian dirujuk ke RS untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Pada saat itu hasil biopsi tidak menunjukkan adanya tanda keganasan di lidah All.
"Aku ajak ke puskesmas 2 kali, terus dikasih rujukan ke rs berobat 2 kali. Terus dikasih rujuk ke RS besar. Periksa ke RS besar itu dibiopsi," kata Sel kepada detikcom, Rabu (12/11/2024).
Akan tetapi, gejala yang dirasakan semakin memburuk, bahkan All mengalami perdarahan di lidah. Sel mengatakan kondisi bisa terjadi dua kali dalam sehari atau bahkan empat kali dalam seminggu.
Setiap perdarahan, Sel selalu mengajak All untuk berobat ke rumah sakit demi menjalani pemeriksaan. Namun, lagi-lagi tidak ada titik terang terkait penyebab All mengalami nyeri dan perdarahan di lidah.
Dokter juga hanya memberikan obat anti perdarahan setiap berobat. Sel mengaku sempat geram dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
"Aku akhirnya ngamuk-ngamuk di RS besar, nah langsung dioperasi biopsi kedua karena perdarahan itu. Hasilnya jadi ganas," imbuh istri All.
All didiagnosis kanker lidah stadium awal dan menjalani perawatan lebih lanjut berupa kemoterapi untuk mengatasi kanker tersebut. Sel mengatakan suami memiliki kebiasaan merokok sejak dari masih duduk di sekolah menengah pertama (SMP). All juga memiliki riwayat mengonsumsi alkohol.
Gejala Kanker Lidah
Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Usman Sumantri menjelaskan kanker lidah adalah jenis kanker yang terjadi di area lidah, baik bagian atas (lidah superior) maupun bagian bawah (lidah inferior). Kanker ini biasanya dimulai dari sel-sel yang melapisi permukaan lidah dan dapat menyebar ke bagian lain dari mulut atau bahkan ke bagian tubuh lainnya.
drg Usman menyebut terdapat beberapa gejala kanker lidah yang perlu diwaspadai.
Luka atau Borok yang Tidak Sembuh
Salah satu gejala utama kanker lidah adalah munculnya luka atau borok di lidah yang tidak sembuh dalam waktu tertentu.
Nyeri atau Kesemutan
Nyeri atau perasaan kesemutan di lidah atau mulut juga dapat menjadi tanda kanker lidah.
Pembengkakan atau Benjolan
Pembengkakan atau benjolan di lidah yang terasa keras dan tidak hilang dalam beberapa minggu bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan serius.
Perubahan Warna Lidah
Perubahan warna pada bagian lidah, seperti munculnya bercak putih, merah gelap, atau bercak lain yang tak lazim, juga bisa menjadi tanda kanker.
Sulit Menelan atau Merasa Tersumbat
Kesulitan menelan makanan atau mendapatkan sensasi tersumbat di tenggorokan tanpa sebab yang jelas juga patut dicurigai.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, yang tidak disebabkan oleh infeksi biasa, dapat menjadi pertanda bahwa kanker lidah telah menyebar.
Sulit Berbicara atau Berbicara dengan Leluasa
Kesulitan dalam berbicara, pelafalan yang buruk, atau pembicaraan terganggu juga bisa menjadi gejala kanker lidah.
Berat Badan Menurun Drastis
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dengan cepat atau tanpa usaha juga perlu diwaspadai sebagai tanda keganasan.
Bau Mulut yang Kronis
Kondisi bau mulut yang tidak kunjung membaik meski sudah melakukan perawatan gigi rutin juga bisa menjadi gejala kanker lidah.
Dihubungi terpisah, Prof Dr drg Yuniardini Septorini Wimardhani, MSc Dent mengatakan penting untuk segera ke dokter jika ditemukan sariawan yang tak kunjung hilang, baik sebulan atau beberapa bulan.
Prof Yuniardini juga mengajak masyarakat untuk melakukan SAMURI atau periksa mulut sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi dan mulut serta mendeteksi kanker mulut.
"Dari ikatan spesialis penyakit mulut itu ada yang namanya SAMURI atau periksa mulut sendiri. Jadi pasien itu atau masyarakat itu diajak untuk memahami atau melihat kondisi rongga mulutnya secara rutin ya paling tidak sebulan sekali melihat bagian pipi bagian dalamnya, bibir bagian dalamnya, lidahnya, bagian bawah lidahnya, samping lidahnya, bagian langit-langitnya," katanya, Rabu (13/12).
"Jadi kalau ada perubahan yang dilihat oleh pasien itu sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter," tuturnya lagi. ***