Sekutu PM Israel Netanyahu, Ben Gvir Mengundurkan Diri Dari Pemerintahan Karena Ini
RIAU24.COM - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir bersama dua menteri lain dari partai nasionalis-religiusnya mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menentang kesepakatan gencatan senjata Gaza yang disebut partai mereka sebagai skandal.
Jewish Power merilis pernyataan yang menyebut perjanjian sebenarnya sebagai kapitulasi terhadap Hamas, mengecam pembebasan ratusan ‘pembunuh.’
Partai tersebut juga mengkritik penolakan terhadap pencapaian (militer Israel) dalam perang di Gaza.
Gvir menyebut kesepakatan itu ceroboh, dan mengatakan bahwa jika perang terhadap Hamas diperbarui, partai tersebut akan kembali ke pemerintahan.
"Oleh karena itu, jika kesepakatan sembrono ini disetujui dan dilaksanakan, partai Jewish Power akan memberikan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri, partai Jewish Power tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan dan akan menarik diri darinya," kata Gvir.
“Jika perang melawan Hamas dilanjutkan, itulah yang saya katakan kepada Perdana Menteri, dengan kekuatan untuk memutuskan dan mewujudkan tujuan perang yang belum tercapai, kami akan kembali ke pemerintahan." tambahnya.
Gencatan senjata di Gaza
Hamas pada hari Minggu (19 Januari) membagikan nama tiga sandera wanita Israel yang akan dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
"Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan, Brigade Ezzedine Al-Qassam memutuskan untuk membebaskan tahanan Israel berikut hari ini," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dengan menyebutkan nama-nama wanita tersebut.
Israel kemudian merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima daftar tersebut dan sedang memeriksa rinciannya.
"Israel telah menerima daftar sandera yang seharusnya dibebaskan hari ini", kata pernyataan itu.
Tak lama kemudian, pernyataan lain dari Israel mengatakan bahwa gencatan senjata akan dimulai pada pukul 11:15 waktu setempat.
Nama-nama sandera tersebut adalah Emily Damari, Romi Gonen, dan Doron Steinbrecher.
Damari dan Steinbrecher diculik oleh militan selama serangan pada 7 Oktober 2023 dari kibbutz Kfar Aza, sementara Gonen diculik dari festival Nova, kantor berita AFP mengutip pernyataan Forum Sandera dan Keluarga Hilang.
(***)