Menu

Para Orang Tua Harus Tahu! RI Bakal Batasi Usia Main Medsos

Rizka 21 Jan 2025, 15:12
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM Peneliti dari Monash University Indonesia, Ika Idris, menyarankan pemerintah untuk menitikberatkan aturan pembatasan media sosial kepada platform digital ketimbang usia pengguna.

Terkait hal itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) mengatakan pemerintah akan membuat Undang-Undang yang akan mengatur pembatasan media sosial bagi anak-anak. 

Hal itu dibahas Menkomidigi Meutya Hafid saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (13/1).

Namun, sembari menunggu UU tersebut dirancang dan disahkan, pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP)-nya terlebih dahulu.

"Pada prinsipnya gini, sambil menjembatani aturan yang lebih ajeg, pemerintah akan mengeluarkan aturan pemerintah terlebih dahulu (mengenai batas usia mengakses medsos)," kata Meutya.

Adapun aturan ini bertujuan untuk melindungi anak-anak di ruang digital. Pasalnya, media sosial dapat memberikan dampak negatif terhadap tumbuh kembang fisik, kognitif, dan emosional seorang anak, terutama pada anak-anak yang sudah kecanduan.

Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang sudah kecanduan media sosial?

Psikolog anak Anastasia & Associate, Wilma Maharani, M Psi, mengatakan terdapat sejumlah cara bagi orang tua untuk mengatasi anak yang ketergantungan dengan media sosial. 

Cara pertama, orang tua perlu mengidentifikasi pola penggunaan atau observasi sejauh mana anak bergantung pada media sosial.

"Kemudian kita dapat mengatur juga batas waktunya atau akhirnya timeline penggunaan handphone, tablet, atau apapun itu. Jadi kita terapkan waktu yang konsisten," katanya, Selasa (21/1).

"Misal, waktu penggunaannya setiap hari hanya boleh 2 jam. Nah, itu perlu kita awasi," imbuhnya lagi.

Selain itu, orang tua juga perlu mencari alternatif aktivitas pengganti untuk anak. Misalnya, seperti aktivitas fisik, atau kegiatan yang mengharuskan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Orang tua juga bisa memberikan alternatif kegiatan menarik untuk anak, seperti mengikuti klub sesuai hobi anak. Cara-cara ini, lanjut Wilma, berguna untuk mengalihkan perhatian mereka ke hal-hal lebih positif dibandingkan terpapar screen time atau media sosial.

"Kita juga bisa mengkomunikasikan sama anak untuk membuat anak lebih paham konsekuensi dari penggunaan media sosial berlebihan. Kalau perlu kita memberikan edukasi sama anak, kita tonton bareng-bareng, misalnya kita cari dulu di Youtube banyak pasti video-video edukasi terkait penggunaan media sosial yang berlebihan," katanya.

"Nah, penting juga akhirnya kita menggunakan pendekatan-pendekatan psikologis seperti pendekatan behavioristik misalnya, saat kita menggunakan penguatan positif nih, seperti pujian atau penghargaan misalnya ketika anak sudah berhasil mengurangi penggunaan media sosial Dan akhirnya perlu juga mungkin diterapkan intervensi kepada anak jika akhirnya dia menggunakan media sosial secara berlebihan," katanya lagi.

Senada, psikolog anak Samanta Elsener M Psi, Psikolog & Parenting Expert juga mengatakan apabila anak sudah kecanduan media sosial, diperlukan upaya pemulihan secara rutin. 

Seperti mengikuti sesi yang diberikan oleh psikolog atau terapis, serta diperbanyak kegiatan dengan aktivitas fisik dan olahraga.

"Serta pemberian pendampingan untuk meningkatkan psikososial & emosional anak," katanya dihubungi terpisah, Selasa (21/1).