Buntut Penyerahan Gelar Syarwan Hamid, PPMR Desak Musdalub LAM Riau
Tidak hanya itu saja, Agus juga melihat LAM Riau dalam memberikan GAK kepada Joko Widodo (Presiden RI) tanggal 15 Desember yang lalu juga terkesan tergesa-gesa, tanpa melakukan kajian yang mendalam atas jasa jasa Joko Widodo bagi masyarakat Riau, bahkan mengemukakan jasa-jasa yang terkesan dibuat-buat yang tidak ada hubungannya. Padahal Pemberian GAK kepada seseorang tokoh, memiliki konsekuensi secara etika dan moral baik kepada LAM maupun kepada tokoh yang diberi gelar serta senantiasa memberikan perhatiannya kepada masyarakat Riau.
"Dampak negatif lainnya terhadap GAK ini kepada Bapak Joko Widodo, juga menjadi tidak bernilai dan justru melecehkan Bapak Joko Widodo sendiri serta sekaligus merendahkan martabat dan harkat masyarakat Melayu Riau atas perlakuan beberapa oknum Pengurus LAM Riau tersebut. Jadi jelaslah bahwa Pengurus LAM Riau telah melanggar kaidah adat kehormatan Melayu Riau, " tuturnya.
Sebagai penutup, Agus juga membeberkan bagaimana, Datuk Syarwan Hamid membuktikan dirinya sebagai tokoh yang diperhitungkan di tingkat Nasional, berprestasi di bidang tugasnya sebagai Letjend TNI sebagai Kasospol ABRI dan menjadi Menteri Dalam Negeri RI dan berhasil memekarkan 12 Kabupaten/ Kota se Riau yang sekarang sudah dinikmati masyarakat Riau.
"Datuk Syarwan Hamid juga tidak pernah berhenti memberikan pengabdiannya kepada NKRI, Provinsi Riau khususnya bidang Pendidikan (mendirikan SMA PLUS), dan Agamanya, "tutupnya.