Menu

Tangsi Belanda, Akan Jadi Magnet Baru Pariwisata Siak

Lina 3 Jan 2019, 09:31
Bupati Siak H Syamsuar saat meninjau tangsi Belanda yang akan dibuka untuk umum/lin
Bupati Siak H Syamsuar saat meninjau tangsi Belanda yang akan dibuka untuk umum/lin

RIAU24.COM -  SIAK - Bupati Siak H Syamsuar optimis kawasan tangsi militer atau barak peninggalan Belanda setelah dibuka akan ramai dari kunjungan wisatawan. Ini merupakan destinasi baru yang ada di Kota Siak sekaligus menambah khazanah objek wisata yang ada di Kabupaten Siak.

"Tangsi belanda ini juga termasuk ke dalam kawasan Cagar Budaya Kesultanan Siak setelah Istana Siak, ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan SK Kementrian PU dalam penetapan Siak sebagai Kota Pusaka," kata Bupati Siak H Syamsuar saat meninjau Tangsi Militer Belanda yang terletak di Benteng Hulu Kecamatan Mempura Siak Sri Indrapura, Kamis (03/01/2019).

Bupati Syamsuar yang hadir pada petang itu didampingi Asisten Admintrasi Umum Setda Kabupaten Siak H Jamaluddin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pemukiman (PU Tarukim) H Irving Kahar Arifin saat ditemui mengatakan, kompleks tangsi Belanda ini akan dijadikan objek wisata baru yang maju di kawasan Mempura.

Pengembangan ini dilakukan agar pengunjung tidak hanya terpusat di Istana Siak saja, namun ada spot lain yang tak kalah menarik dan layak didatangi di seberang Kota Siak. Sehingga menambah khazanah objek wisata dan orang akan berlama lama di Siak.

"Kita harapkan pengunjung selain melihat bangunan bersejarah, juga memiliki nilai edukasinya. Sambil menikmati kuliner dan bagi yang menginap di Siak bisa mengunjungi pada malam hari santai santai sambil menikmati kopi dan berfoto," sebutnya.

Masih kata Syamsaur, dari dua bangunan yang ada salah satunya kedepan akan difungsikan menjadi Museum Perjuangan Masyarakat Siak sejak zaman Kerajaan dulu. Ia mengatakan akan menata lahan parkir, kios tempat penjualan suvenir, dan menyediakan kuliner lokal dan mancanegara.

Diakui Syamsuar, belum seluruh bangunan yang ada di kompleks tangsi Belanda ini dipugar, baru gedung depan yang direvitalisasi tanpa merusak arsitektur asli yang dibiayai APBN dari Kementerian PUPR.

Namun untuk mempercepat dibukanya objek wisata baru tahun 2019 akan disiapkan landscap atau taman didanai dari APBD Siak, sedangkan Rumah contreuler dan Lanraaad yang ada di Benteng Hilir meminta bantuan pihak swasta untuk merehabnya.

"Tidak hanya itu, kita juga sudah mengusulkan di 2019 ini pada Kementrian PU pembangunan jembatan gantung yang akan dibangun di samping terminal lama, mudah mudahan tahun ini dapat. Jadi pengunjung akan berjalan kaki meyusuri Sungai dari Kampung Sei. Mempura sampai Benteng Hilir," paparnya.

Rencana dibukanya kawasan baru ini, agar para pengunjung tidak bosan berada di Siak, saat ini juga Rumah Peraduan sedang direnovasi harapannya bisa difungsikan sebagai objek baru bagi para pengunjung.

Syamsuar juga berharap konsep kepariwisataan Siak tidak terlepas dari nilai nilai Islami, dan Visi Siak sehingga destinasi baru dapat menyesuaikan. Ia juga berpesan kepada masyarakat sekitar cagar budaya agar sama sama memelihara aset sejarah, dan bersama sama terlibat langsung memajukan objek wisata di kawasannya masing-masing.(***)


R24/phi