Sakit-sakitan, Presiden Aljazair Mengundurkan Diri Setelah Berkuasa Dua Dekade
RIAU24.COM - Rabu 3 April 2019, Setelah didesak hingga enam pekan, akhirnya Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, memutuskan mundur. Pengunduran dirinya tersebut dilakukan setelah Abdelaziz berkuasa selama 20 tahun.
Seperti dilansir dari Tempo, pengunduran diri Bouteflika dilakukan pada Selasa (2 April 2019). Seperti diketahui ratusan warga turun ke jalan-jalan ibu kota. Hal itu setelah pengumuman penguasa berusia 82 tahun tersebut, setelah protes menentang monopoli ekonomi oleh kronisme.
Demonstrasi rakyat Aljazair itu didukung pula oleh angkatan bersenjata. Kepala Staf AD Aljazair Letnan Jenderal Ahmed Ged Salah meminta Bouteflika yang sakit-sakitan agar segera mundur dari kursi kepresidenan.
Akibat desakan terus menerus, dan menghindari konflik, Bouteflika menyerah. Dan terlihat lemah tampil di TV pemerintah, Bouteflika mengenakan mantel musim dingin tradisional, memberikan surat pengunduran dirinya kepada kepala dewan konstitusi.
Setelah pengunduran diri itu, pemerintahan Aljazair akan dipegang, Abdelkader Bensalah, Ketua majelis tinggi parlemen, sampai 90 hari sampai pemilu digelar.
"Saya telah mengambil langkah ini karena saya ingin mengakhiri pertengkaran saat ini," sebut Bouteflika dalam surat yang dirilis di media pemerintah.
Negara Aljazair merupakan produsen minyak OPEC dan pemasok gas utama bagi Eropa dan sekutunya. Atas keputusan Bouteflika yang mundur itu pun disambut baik negara-negara Barat, yang memang menuntut solusi damai. (Sumber: Tempo)