Gagal Jadi Caleg? Berikut ini Tips Agar Tidak Stres
RIAU24.COM - Indonesia pada tanggal 17 April 2019 telah melakukan pemilihan presiden dan wakil presiden, serta pemilihan calon anggota legislatif (caleg) serentak 2019. Saat ini tinggal menunggu proses penghitungan suara berakhir.
Biasanya, para caleg tengah enunggu kepastian apakah dirinya terpilih atau tidak. Tak jarang jika momen tersebut sangat menguras emosi dan pikiran. Bahkan, mereka bisa stres jika tidak dikontrol.
Dilansir dari detik.com, Kamis, 18 Apri 2019, Kementerian Kesehatan RI telah menyiapankan fasilitas untuk menangani berbagai masalah kejiwaan pasca pemilu, termasuk menangani caleg yang stres karena tidak terpilih. Bahkan, beberapa rumah sakit bahkan mengklaim telah menyiapkan fasilitas VIP untuk para 'korban pemilu'.
Praktisi kesehatan jiwa dari Universitas Krida Wacana, dr Andri, SpKJ, FACLP menyatakan jika para caleg yang stres karena tidak terpilih menunjukkan ketidakmampuan untuk berlapang dada. Sebagai caleg, seharusnya paham dengan konsekuensi untuk tidak terpilih.
Jika seseorang menjadi caleg dengan motivasi benar-benar untuk mengabdi, maka seharusnya dia bisa menerima kenyataan jika dirinya tidak terpilih. Dan disarankan tidak ngotot agar terhindar dari risiko stres.
"Kalau pun tidak terpilih masih banyak ladang untuk pengabdian yang lain, bukan hanya menjadi anggota legislatif," ujar dr Andri.
zxc2
Tekait dengan persiapan sejumlah rumah sakit mengantisipasi caleg stres, Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agus Hadian Rahim menyebutkabn tidak ada yang spesial.
Dalam kondisi normal, fasilitas kesehatan memang disiapkan untuk menangani gangguan jiwa karena sebab apapun. Bahkan bisa memanfaatkan jaminan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
"Di rumah sakit biasanya ada kelas 1, 2, 3, dan akhirnya VIP. Untuk yang pakai asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan biasanya cuma sampai kelas 1 jadi kalau mau VIP harus tambah biaya untuk naik kelas," kata Agus.