Ditanyai Cita-cita, Santri Mempura Ramai Ingin Jadi Presiden
RIAU24.COM - SIAK - Sebanyak 268 santriwan dan santriwati ikut serta dalam Wisuda Akbar Angkatan IV Madrasah Diniyah Takmaliyah Awaliyah (MDTA) se-Kecamatan Mempura Tahun Ajaran 2018-2019.
Bupati Siak Alfedri yang turut hadir dalam acara tersebut, dalam arahannya sempat memanggil beberapa santri naik ke panggung, untuk menjawab pertanyaan quiz dari Pemimpin Siak itu dengan imbalan sejumlah hadiah.
“Bapak ingin bertanya siapa yang bisa menyebutkan rukun Islam dan rukun iman maju ke depan, nanti akan saya kasih hadiah” kata Alfedri di ballroom Hotel Grand Mempura, Kamis (02/05/2019).
Dua orang santriwan dan santriwati kemudian tunjuk tangan dan dipersilahkan naik ke panggung untuk menjawab pertanyaan serta menyetorkan beberapa bacaan surat pendek Alquran.
Salah satu santri bernama Yuda, taampak percaya diri menyebutkan satu persatu rukun Islam dan rukun iman sesuai dengan urutannya. Sementara Zahra di hadapan Alfedri menyetorkan bacaab surat Al Kafirun dan Ad Dhuha dengan lafadz yang baik. Sebagai hadiah, Alfedri kemudian memberikan hadiah berupa uang tunai kepada keduanya.
Sebelumnya, mantan Camat Tualang itu sempat dibuat terkesima dengan antusiasme para santri untuk menjadi Presiden, saat ia menanyakan cita-cita para santriwan dan santriwati se Kecamatan Mempura yang diwisuda tersebut.
Mulanya Alfedri menanyakan kepada para santri siapa yang ingin jadi Bupati selanjutnya, namun ternyata tidak banyak santri yang antusias mengangkat tangan.
Namun saat Pemimpin Siak itu melempar pertanyaan siapa yang ingin jadi Gubernur, para santri mulai antusias mengacungkan tangan. Terlebih saat ditanya berapa orang santri yang ingin jadi Presiden, secara spontan semua anak mengangkat tangannya.
“Mudah-mudahan di tahun 2045, di saat usia 100 tahun Indonesia merdeka, negara kita akan menjadi menikmati bonus generasi emas. Insya Allah Indonesia emas akan dipimpin oleh presiden dari Mempura,” kata Alfedri yang diamini seluruh peserta dan orang tua murid.
Tidak ada yang tidak mungkin kata Alfedri, termasuk bagi dirinya yang tidak pernah membayangkan jadi pemimpin Negeri Istana saat ini. Semua itu kata dia atas izin dan ridho Allah SWT, semangat untuk terus belajar, serta iringan doa dari orang tua.
Saat ini kata dia, Pemkab Siak bersama Kementerian Agama Kabupaten Siak dan MUI dan para ustadz telah berupaya agar anak-anak generasi emas di Siak seluruhnya mampu membaca dan menulis huruf Alquran dengan baik dan benar.
“Kami tidak mau generasi emas yang akan menjadi pemimpin dimasa depan ini tidak pandai membaca Alquran,” tegas Alfedri.
Selain itu lanjut dia, para orang tua atau lansia yang kurang fasih membaca Alquran juga diberikan bimbingan lewat program kampung bina keluarga sakinah.
"Sudah disiapkan guru-guru yang mengajar di kampung-kampung dari magrib sampai isya" sebut Alfedri.***
R24/phi/lin