Kuasa Hukum Beberkan Kejanggalan Kasus yang Menimpa Kivlan Zein
Karena itu, Yuntri membantah pernyataan Wiranto saat jumpa pers bersama Kapolri di kantor Menko Polhukam, baru-baru ini. Selain bertentangan dengan keterangan Kivlan, pengungkapan kasus itu juga dinilai pihaknya sebagai sikap yang sangat tidak menghargai asas praduga tak bersalah. Apalagi, mengingat kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan, sehingga tidak etis jika langsung diungkap ke publik.
"Dengan kasusnya Eggi Sudjana dikembangkan masalah makar kemudian Pak Kivlan dijebak di sana. Kemudian ada unsur senjata api dan rencana pembunuhan empat orang itu lewat Iwan (Heri Kurniawan)," tambahnya.
Terkait keberadaan Iwan alias Heri Kurniawan yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan rencana pembunuhan tokoh nasional tersebut, yang kemudian dikaitkan dengan Kivlan, Yuntri kemudian menuturkan, sekitar bulan Maret lalu, Iwan datang ke Kivlan membawa informasi.
Isinya juga mengejutkan. Menurut Iwan, Kivlan menjadi target pembunuhan oleh empat pejabat negara yang saat ini dikabarkan menjadi sasaran pembunuhan. Kemudian Iwan diperintahkan untuk menjadi sopir Kivlan. Sebab, kediaman Kivlan cukup jauh di Gunung Picung, Bogor, Jawa Barat.
"Kata Iwan, kan masih ada hutan-hutannya banyak babi, Iwan bilang ini ada senjata, Pak. Pak Kivlan bilang itu bukan untuk bunuh babi tapi bunuh tikus,” terang Yuntri lagi.
Selanjutnya, pada peringatan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), Iwan diberikan uang sekitar 10 ribu dolar Singapura untuk melakukan demontrasi. Mengingat Kivlan Zen sangat anti dengan komunis dan juga Partai Komunis Indonesia (PKI).