Jika Diserang Lagi, Senator AS Lindsey Graham Ancam Akan Tengelamkan Armada AL Iran
RIAU24.COM - Senator Amerika Serikat (AS), Lindsey Graham, mengamcam akan memgambil tindakan keras berupa penengelaman Armada angkatan Laut (AL) Iran jika Taheran mengganggu aktivitas kapal pengiriman minyak.
Diakui Graham situasi di wilayah itu semakin buruk dan sekutu Amerika Serikat yakni Israel akan berada dalam bahaya jika program nuklir Iran berkembang lebih jauh. Argumen Senator Graham itu disampaikan kepada jurnalis Bret Baier pada prgogram "Special Report" Fox News pada hari Rabu.
"Semakin hari semakin berbahaya," katanya, seraya menambahkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei seharusnya tidak diizinkan untuk "mengembangkan bom nuklir".
"Jika Iran menindaklanjuti ancaman mereka untuk mulai memperkaya (uranium) lagi...dan pada dasarnya membawa program pengayaan mereka ke tingkat nuklir dalam hal level produksi senjata, Israel berada dalam dunia yang terluka," ujarnya, Kamis 20 Juni 2019.
Graham yang saat ini menjabat Ketua Komite Kehakiman Senat menambahkan bahwa Presiden Donald Trump harus membuat "daftar target" dalam hal aktivitas Iran yang menempatkan AS atau sekutunya dalam bahaya.
"Bagaimana Anda menghentikan itu untuk membuat Iran mengerti bahwa Anda tidak akan membiarkan itu terjadi?," tanya Graham tentang pengayaan uranium rezim para Mullah tersebut.
"Dia harus menempatkan kilang minyak pada daftar target dan melihat tenggelamnya Angkatan Laut Iran jika mereka menyerang kapal pengiriman lagi," ujarnya.
"Jika saya adalah presiden, saya akan memberi tahu orang-orang Iran, jika ada serangan terhadap kapal atau pipa atau semacamnya, kami akan meledakkan kilang minyak Anda karena mereka berusaha menaikkan biaya dengan menciptakan kekacauan."
Graham mengklarifikasi bahwa dia tidak menyerukan potensi "invasi darat" tetapi menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat harus siap untuk mengambil tindakan jika perlu.
"Garis merah saya adalah jika ada lagi gangguan pengiriman di (Selat) Hormuz yang terkait dengan Iran, ambil Angkatan Laut mereka, bom di tempat penyulingan (minyak) mereka," katanya.
Sumber: Sindonews