Setelah Diguncang Gempa Susulan 19 Kali, BMKG Pantau Gunung Api Bawah Laut di Perairan Ternate
"Hingga pukul 00.54 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 19 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujarnya., dilansir viva.
Dikatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,53 Lintang Utara dan 126,18 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di dasar laut pada kedalaman 49 km pada jarak 133 kilometer arah barat Kota Ternate, Maluku Utara.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa itu merupakan jenis gempa dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku. Gempa memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) akibat adanya tekanan, kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah barat, dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah timur.
Akibatnya, tambah Rahmat, lempeng laut Maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa berpotensi tsunami dengan level waspada untuk wilayah Minahasa Selatan dan Minahasa Utara bagian Selatan. "Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi ini diakhiri pada pukul 00.09 WIB tanggal 8 Juli 2019," katanya.