Sindir PSI, Anies Baswedan: Orang Baru Manggung dan Beratraksi
RIAU24.COM - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana mengunggah tangkapan layar situs APBD DKI yang menunjukkan ada anggaran sebesar Rp 82 miliar untuk lem aibon di sekolah. Bukan hanya itu, PSI juga menyoroti anggaran pulpen Rp 124 miliar hingga komputer.
Mengenai hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sendiri sudah bicara terkait dengan munculnya keanehan di rencana penganggaran tahun 2020 yang menurutnya berpangkal pada sistem yang bermasalah.
Dalam penjelasan itu, terselip sindiran untuk PSI yang sedang getol menyoroti rencana anggaran di Jakarta. Ditanya soal anggaran lem aibon yang disorot PSI, Anies lalu memberi penjelasan.
zxc1
Dia mengatakan munculnya anggaran-anggaran aneh itu akibat sistem e-budgeting saat ini yang sudah digital tapi tidak smart. Akibatnya, sistem itu tidak bisa mendeteksi bila ada anggaran yang tak masuk akal.
Anies sendiri mengaku sudah lebih dulu menyisir anggaran dan menyampaikan ke jajarannya pada pekan lalu, tepatnya pada 23 Oktober 2019. Pertemuan tersebut berlangsung tertutup dan videonya juga diunggah ldi akun Youtube Pemprov DKI pada 29 Oktober 2019.
Selain itu, Anies lebih memilih untuk mengoreksi anggaran itu secara internal. Dia mengaku sudah lebih dahulu bicara ke jajarannya sebelum PSI mulai menyoroti anggaran-anggaran tersebut.
"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam. Saya sudah bicara sebelumnya dan kita review. Bedanya, saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi," jelas Anies.
"Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian," lanjut Mantan Mendikbud itu.
Kata Anies, ada tiga pilihan bagi seseorang berbicara yaitu untuk menyelesaikan masalah, memperumit masalah, atau mengaktualisasi diri. Namun, Anies lebih memilih yang pertama.
"Itu tiga pilihan itu kalau bicara. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah. Karena itu saya panggil, saya koreksi satu per satu," tutur Anies.