Tanda-Tanda Akhir Jaman Semakin Nyata, Wabah Belalang Gurun Menyerbu Afrika Timur, Diprediksi Akan Mencapai Daratan Asia
RIAU24.COM - Di awal tahun 2020, dunia diguncang dengan banyak kejadian yang mengerikan, muali dari kebakaran hutan di Australia hingga gunung berapi Taal, banjir bandang di Indonesia dan beberapa wilayah di belahan dunia lainnya, hingga yang tengah hangat terjadi saat ini, wabah virus Corona di Wuhan. Namun itu semua tampaknya tak cukup.
Sekarang, untuk pertama kalinya dalam 70 tahun, negara-negara Afrika Timur seperti Somalia, Ethiopia dan Kenya melihat banyak belalang gurun yang menghancurkan tanaman lokal seperti jagung, sorgum, dan kacang tunggak.
“Wabah” belalang ini, menurut The Guardian dan ABC News, disebabkan oleh perubahan iklim yang mempengaruhi kondisi pengembangbiakan, menyebabkan jumlah serangga tumbuh 500 kali sebelum cuaca yang lebih kering di bulan Juni menghambat penyebarannya.
Jens Laerke dari kantor kemanusiaan PBB mengatakan bahwa segerombolan kecil belalang saja dapat mengkonsumsi makanan yang cukup untuk 35.000 orang dalam satu hari. Sekitar 70.000 hektar lahan di Kenya telah dihinggapi dan petani takut membiarkan ternak mereka merumput. Bahkan sapi bertanya-tanya apa yang terjadi ketika mereka dikerumuni serangga.
"Lebih dari 20 kawanan belalang telah kami semprotkan. Kami masih memiliki lebih banyak. Dan banyak lagi yang akan datang,” kata seorang spesialis pengendalian hama migrasi dengan Kementerian Pertanian, Kipkoech Tale.
"Penduduk setempat benar-benar takut karena mereka dapat mengkonsumsi semuanya," kata wakil direktur pertanian, Francis Kitoo. "Aku belum pernah melihat belalang dengan jumlah sebesar ini."