Warga Kecam Oknum Supir Taksi Online Gara-gara Pekarangan Bau Tinja
RIAU24.COM - Kamis 6 Februari 2020, Ulah oknum supir taksi online yang buang hajat dan urine di pekarangan rumah bikin warga Sydney gram. Oknum supir itu tinggal dekat bandar udara telah mengecam para sopir taksi online yang sehari-hari mangkal menunggu penumpang.
Seperti dilansir dari Okezone, mereka menyebut para sopir itu telah meresahkan warga sekitar. Kecaman ini disampaikan warga yang bermukim di kawasan Wolli Creek, yang melihat para sopir taksi online buang air kecil di depan rumah mereka, selain juga di sudut-sudut gedung dan di jalanan.
zxc1
Seorang warga, Maria yang bermukim di daerah itu sejak enam tahun, menyebut sudah tidak tahan lagi menghadapi ulah para supir tersebut. "Parkir ganda, mengebut di jalan, mengintimidasi, berteriak dan membunyikan klakson jam 4 pagi, sekarang aksi menjijikkan dengan buang air kecil di depan umum. Kami mempertimbangkan untuk pindah dari sini. Ini konyol," sebut Maria seperti dilaporkan ABC, Kamis (6 Februari 2020).
zxc2
"Beberapa malam yang lalu saya melihat seorang pria yang menyender ke tembok sambil buang air kecil, kemudian partner saya berteriak menegurnya, 'hei, itu bukan toilet'," sebut Maria.
"Tapi pria itu dengan tenangnya menyelesaikan buang air kecil dan kembali ke mobil menunggu penumpang," ujarnya.
Kepada ABC, salah satu pengemudi taksi online mengatakan salah satu alasannya menghindari jalan-jalan di Wolli Creek adalah karena "kepadatan lalu lintas dan perilaku pengemudi yang buruk".
Seorang warganya lainnya, perempuan yang bekerja di salah satu tempat usaha, mengatakan ia dan para pekerja serta pelanggan lainnya sering berseteru dengan sopir-sopir taksi online.
Menurutnya situasinya mulai memanas tiga bulan terakhir, setelah "para karyawan dan pelanggan perempuan merasa tidak aman, terutama di malam hari".
"Tempat parkir kami berbau urine dan tinja," katanya.
"Ini mempengaruhi bisnis (dan) orang-orang memilih untuk pergi ke tempat lain."
Juru bicara Bayside Council menyebut ada patroli yang mengawasi area itu secara berkala. Seharusnya warga melaporkan perilaku yang bertentangan dengan normal sosial itu pada polisi. (Riki)