RIAU24.COM -  Beberapa kali membuat pernyataan yang kontroversial di media membuat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mendapat sorotan dari berbagai kalangan, termasuk DPR RI. Untuk menghindari hal itu terus berulang, Yudian menegaskan tidak akan bicara lagi di depan media.

"Jadi nanti, insyaallah seperti yang saya sampaikan, saya sudah mulai tidak bicara di depan publik seperti saran pada umumnya hari ini," kata Yudian di Ruang Papat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Yudian menyampaikan bahwa ia akan mengutus humas untuk menyampaikan informasi ke pada publik terkait Pancasila dan tugas-tugas BPIP. "Tapi saya berjanji ke depan akan pakai humas. Kalu toh harus itu, pakai yang (ada) namanya, diedit dulu, ditulis, didraf, baru kita serahkan," imbuhnya.

"Saya berjanji ini. Jadi tidak akan ada lagi nanti kontroversi saya sebagai pribadi, yang itu atas nama BPIP," pungkasnya.

Seperti diketahui, setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyebut agama merupakan musuh Pancasila, Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi kembali mengeluarkan 'statement' yang menghimbau agar semua umat beragama untuk menempatkan konstitusi di atas kitab suci. Alhasil, pernyataan tersebut menyulut beragam reaksi dari sejumlah pihak.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, pun meminta Yudian Wahyudi untuk fokus dalam melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. "Sebaiknya kepala BPIP fokus melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Tidak perlu terlalu banyak pernyataan yang kontroversial dan kontraproduktif," katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.***