Bila Jokowi Ingin Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Lakukan Sekarang Juga, Ini Alasannya
Menurutnya kalau Jokowi sampai salah lagi memilih menteri sebagai pembantunya maka konsekuensinya makin repot dan rumit lagi. Sebab bila harus melakukan reshuffle hingga berkali-kali, justru tidak menguntungkan Pemerintahan Jokowi.
"Untuk apa? Namun tidak ada berkorelasi terhadap peningkatan kepuasan dan perbaikan kinerja terhadap kesejahteraan dan keadilan. Untuk apa reshuffle? Ini justru makin runyam lagi, publik menjadi distrust, kehilangan kepercayaan dan animo kepercayaan masyarakat hilang terhadap pemerintah. Padahal trust building adalah modal dasar pemerintah untuk terus berkerja dan kerja untuk kesejahteraan dan keadilan," jelasnya.
Menurut Pangi, seorang menteri tidak cukup hanya berbekal ambisi dan serius. Tak hanya itu, meski memiliki nyali yang kuat, namun mereka tidak ngerti cara menyelesaikan masalah atau mengurainya, sama saja tidak berguna.
"Harus betul-betul ahli dan mencintai pekerjaannya, oleh karena itu chemistry menteri sangat penting apakah mereka benar-benar memahami problem fundamental dan mampu mengurai masalah dari level hulu sampai hilir di kementerian tersebut," tandasnya. ***