Menu

Terlibat Perang 19 Tahun, Amerika dan Taliban Akhirnya Sepakat Untuk Berdamai

Satria Utama 29 Feb 2020, 22:14
Utusan AS Zalmay Khalilzad dan wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar menandatangani perjanjian damai di Doha, Qatar. Foto/Khyber News
Utusan AS Zalmay Khalilzad dan wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar menandatangani perjanjian damai di Doha, Qatar. Foto/Khyber News

RIAU24.COM -  DOHA - Amerika Serikat dan Taliban Afghanistan membuat keputusan bersejarah di dunia. Setelah menjalani perang yang panjang,  hampir 19 tahun,  kedua belah pihak sepakat menandatangani perjanjian damai di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020).  

Utusan AS Zalmay Khalilzad dan wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar menandatangani perjanjian di sebuah aula mewah di sebuah hotel bintang lima di Dohar, Qatar. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, turut menyaksikan penandatanganan itu.

Kesepakatan itu menetapkan bahwa Taliban berjanji untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan dan tidak akan menyembunyikan kelompok-kelompok teroris yang bermaksud menyerang Barat.

Perjanjian itu juga membuka jalan untuk penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan dimulai dengan pengurangan pasukan dari 13.000 menjadi 8.600 dalam beberapa bulan. Menurut komandan utama AS di Afghanistan, Jenderal Austin "Scott" Miller, hal itu dilakukan berdasarkan perintah Presiden AS Donald Trump.

Setelah kesepakatan ditandatangani, pemerintah Afghanistan harus membentuk tim negosiasi dan mengatur pertukaran tahanan sesuai yang direncanakan.

Taliban akan memberikan kepada negosiator AS daftar 5.000 tahanan Taliban yang saat ini ditahan oleh pemerintah Afghanistan. Sebagai gantinya, Taliban mengumumkan 1.000 anggota pasukan keamanan Afghanistan yang ditawan kelompok militan itu akan dibebaskan.

Halaman: 12Lihat Semua