Menu

Terlibat Perang 19 Tahun, Amerika dan Taliban Akhirnya Sepakat Untuk Berdamai

Satria Utama 29 Feb 2020, 22:14
Utusan AS Zalmay Khalilzad dan wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar menandatangani perjanjian damai di Doha, Qatar. Foto/Khyber News
Utusan AS Zalmay Khalilzad dan wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar menandatangani perjanjian damai di Doha, Qatar. Foto/Khyber News

Kesepakatan damai dengan Taliban telah menjadi tujuan kebijakan luar negeri yang penting bagi Presiden Trump, yang berkampanye untuk mengakhiri perang.

Dalam sebuah pernyataan Jumat, Trump menyebut kesepakatan itu jalan yang kuat ke depan untuk mengakhiri perang di Afghanistan dan membawa pulang pasukan AS. 

“Pada akhirnya akan tergantung pada rakyat Afghanistan untuk menentukan masa depan mereka. Karena itu, kami mendesak rakyat Afghanistan untuk mengambil kesempatan ini bagi perdamaian dan masa depan baru bagi negara mereka," kata Trump dalam pernyataannya.

Namun Trump menghadapi kritik keras dari pemerintah Afghanistan dan juga dari sesama politisi Partai Republik di dalam negeri.

Pejabat Afghanistan telah berulang kali mengkritik AS karena mengecualikan mereka dari pembicaraan dengan Taliban. Setiap penarikan pasukan AS yang signifikan dari negara itu diperkirakan akan menambah tekanan pada pasukan pemerintah Afghanistan, yang angka korbannya terus meningkat. ***

Halaman: 12Lihat Semua