Menhub Budi Karya Sempat Ikut Rapat dengan Jokowi dan Para Menteri, Kabinet Terancam Lockdown?
RIAU24.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Persoalan menjadi lebih mengkhawatirkan karena Budi diketahui sempat mengikuti rapat kabinet dengan Presiden. Jika banyak menteri yang terpapar corona, bukan tidak mungkin kabinet Jokowi akan di-lockdown.
Awalnya, bagi Menhub Budi Karya, hari Rabu lalu (11/3) adalah hari Rabu yang biasa-biasa saja. Dia menghadiri Rapat Terbatas di Istana Negara yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Pertama adalah Ratas mengenai Otonomi Khusus Papua, dan kedua Ratas mengenai Permasalahan Tanah di Sumatera Utara. Sejumlah menteri terkait menghadiri kedua ratas itu.
Seusai menghadiri Ratas, Menhub Budi Karya berkunjung ke kantor Pelindo II untuk bertemu dengan koleganya Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Negara Belanda Mrs. Cora Van Nieuwenhuize.
Di hari Kamis (12/3) tidak terdengar informasi mengenai Menhub Budi Karya. Sementara di hari Jumat (13/3) mulai beredar desas desus yang mengatakan ia dilarikan ke sebuah rumah sakit swasta.
Sabtu pagi (14/3), kabar Menhub Budi Karya terjangkit Covid-19 sudah santer di sejumlah grup WA aktivis dan pemerhati politik. Namun kabar itu dibantah. Menjelang petang, jurubicara pemerintah untuk urusan Corona mengatakan, belum positif Covid-19.
Hanya beberapa jam kemudian, Mensesneg Pratikno memberikan penjelasan mengenai Covid-19 yang menjangkiti Menhub Budi Karya.
Apa yang dialami Menhub Budi Karya ini tidak main-main. Perlu perhatian serius, juga penangangan yang tidak kalah serius. Yang tidak kaleng-kaleng.
Informasi yang dilansir rmol. Id mengatakan, bahwa selain Menhub Budi Karya Sumadi, sejumlah menteri lain juga telah diperiksa apakah terjangkit atau tidak.
Di berbagai grup WA kini mulai ramai dibicarakan skenario Kabinet Lock-Down untuk sementara menunggu hasil pemeriksaan Covid-19 para menteri.
Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengungkapkan Presiden pasti fokus untuk semua penanganan virus Corona (COVID-19) yang dibuat pemerintah, bila ada yang terjangkit harus ditracing (dilacak) kontaknya dan dites kesehatannya.
"Presiden Joko Widodo tentunya sesuai protokol kesehatan penanganan Corona, sudah tentu concern dengan protokol yang ada dimana jika ada yang terkena maka harus ditracing dan dites kesehatannya," kata Tenaga Ahli Utama Kepresidenan KSP Dany Amrul Ichdan saat dihubungi, Sabtu (14/3/2020).
Pihak Istana Kepresidenan juga akan melacak para menteri yang sempat berkontak dengan pasien positif Corona. Selain itu, para menteri akan disuntik vitamin.
"Termasuk (tracing) siapa saja yang pernah berhubungan dengan yang terkonfirmasi Corona. Lalu menambah imunisasi vitamin, jadi kita akan suntik imunisasi vitamin untuk supaya lebih punya daya tubuh," ujar Dany.***