Pria Jepang yang Membunuh 19 Orang Cacat di Sebuah Panti Dengan Cara Paling Keji, Dijatuhi Hukuman Mati
Ke 19 korbannya berusia antara 19 dan 70, menurut kantor berita Jepang Kyodo. 25 orang lainnya terluka, 20 di antaranya serius.
Segera setelah serangan itu, Uematsu menyerahkan diri di kantor polisi. Fasilitas itu, yang didirikan di lahan yang luas, memiliki sekitar 150 penghuni pada saat serangan itu, menurut pejabat setempat. Sembilan anggota staf sedang bertugas saat itu.
Belakangan muncul bahwa beberapa bulan sebelum serangan itu, Uematsu membawa surat ke parlemen Jepang yang mengatakan akan membunuh 470 orang cacat parah jika diizinkan. "Saya ingin Jepang menjadi negara di mana orang cacat dapat dimusnahkan," katanya.
Dia kemudian dibawa ke rumah sakit tetapi dibebaskan setelah dua minggu. Sejak penangkapannya, dia tidak menunjukkan penyesalan.