Enggan Dicek Kesehatan Usai Kunker, Anggota DPRD Blora: Kalau Dibius lalu Harta Dirampas Bagaimana?
RIAU24.COM - Adu mulut seorang anggota DPRD Blora yang diketahui bernama Warsit dari Partai Hanura menolak diperiksa kesehatannya terkait pencegahan Virus Corona atau COVID-19 usai kunjungan kerja dari Lombok, NTB, menjadi perhatian dari berbagai kalangan.
Seperti dilansir dari Detik.com, Jumat, 20 Maret 2020, dia mengaku jika dia menolak diperiksa karena takut dibius lalu dirampok. Warsit mengatakan jika alasan penolakan dilakukan pemeriksaan di Terminal Padangan, Bojonegoro tersebut adalah menghindari kerumanan orang banyak.
"Lha kok (anggota) DPRD diperiksa di terminal. Saat itu memang saya tanyakan, kamu petugas nggak? Mana surat perintahnya, SOP pemeriksaan kepada seseorang itu seperti apa?" kata Warsit.
Dia mengaku, merasa perlu berjaga-jaga untuk menghindari hal yang ingin mencelakainya. "Saya berjaga-jaga, kalau dibius lalu harta dirampasin, dirampok bagaimana?" lanjutnya.
Dia sendiri bersikukuh dengan alasan merasa perlu berjaga-jaga ketika ditanya apakah dia tetap merasa perlu memunculkan kekhawatiran itu mengingat pada saat pemeriksaan kesehatan tersebut terdapat banyak petugas kesehatan dari Pemkab Blora, Satpol PP hingga wartawan yang meliput.
Alasan lainnya adalah persoalan privasi. "Kok pemeriksaan digelar di tempat terbuka, kok tidak di rumah sakit. Padahal kami juga punya privasi kan," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto menyebut tidak ada penolakan oleh anggotanya terhadap pemeriksaan antispasi penyebaran virus Corona. "Justru kami bertanya dari mana informasi dewan menolak dites kesehatannya," kata Siswanto.
Kata dia, justru anggota DPRD Blora yang berinisiatif mendatangi posko kesehatan dari Dinas Kesehatan di Termjnal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jatim itu. Bahkan saat berada di dalam bus, lanjut Siswanto, semua rombongan bersedia menjalani tes kesehatan oleh petugas.
"Justru kami lah yang berinisiatif mendatangi posko kesehatan dari Dinas Kesehatan yang berada di Terminal Padangan. Secara prinsip kami welcome dengan antisipasi-antisipasi seperti ini. Bahkan saat di dalam bis, kami sudah dicek satu-satu, dan itu tidak menjadikan masalah," ucapnya.