Kisah Mantan Anggota ISIS yang Terpaksa Bergabung Karena Memiliki Masa Kecil yang Sangat Kelam
Desa Garbawa yang indah di provinsi Nangarhar mengalami kebrutalan ISKP sejak awal ketika wilayah itu jatuh di bawah kendali kelompok pada tahun 2017.
Tetua setempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kekejaman Soviet memudar dibandingkan dengan kebrutalan ISKP. Ketika mereka menceritakan kisah mereka duduk di bawah pohon di pusat desa, anak-anak yang berdiri di sekitar tidak dapat menahan air mata mereka.
"Lebih dari seratus orang kami terbunuh oleh ISKP. Itu seperti rumah jagal," Amrullah, 65, mengatakan kepada Al Jazeera.
"Suatu kali mereka menculik seorang bocah lelaki berusia delapan tahun. Keesokan harinya mereka meminta para lelaki desa untuk pergi ke tepi sungai untuk menjemputnya. Ketika kami sampai di sana, kami menemukan kepala bocah itu mengambang di sungai.
Penduduk desa awalnya melawan tetapi kebrutalan ISKP tidak memberi mereka pilihan selain pergi. Sebagian besar dari mereka menetap di kamp pengungsi di Jalalabad, ibukota Nangarhar.
Mereka baru kembali setelah Taliban, kelompok bersenjata utama di negara itu, mendorong kelompok itu keluar dari desa beberapa bulan yang lalu.