Kisah Mengharukan Empat Dokter Asal Timur Tengah yang Meninggal Karena Virus Corona di Italia
Berikut empat profil dokter Arab yang telah kehilangan nyawa mereka dalam pandemi ini.
1. Abdel Sattar Airoud - Seorang dokter keluarga yang sudah pensiun namun harus turun ke tengah epidemi
Airoud lahir di Aleppo, Suriah, pada tahun 1945. Pada usia 19 tahun, ia menyadari mimpinya dan tiba di Italia untuk belajar kedokteran. Dia berspesialisasi dalam onkologi dan penyakit dalam di University of Bologna di utara negara itu. Setelah empat tahun di sebuah klinik swasta, ia membuka praktiknya sendiri di sebuah kota dekat Piacenza, di wilayah Emilia-Romagna, dan menjadi dokter keluarga terkenal bagi penduduk setempat.
"Dia sangat murah hati dan baik. Dia mengikuti saya sepanjang tiga kehamilan saya, dan tidak pernah mengeluh tentang banyak panggilan telepon saya untuk meredakan kekhawatiran saya. Dia akan dirindukan, juga sebagai teman," kata Anita Santelli, salah satu pasiennya.
Putri sulungnya, Kinda Airoud, 35 tahun, mengatakan, "Ayah saya tidak pernah melupakan akarnya, Suriah adalah bagian dari pendidikan kami."