Soal Virus Corona, AS Tuduh China Berkonspirasi Dengan Rusia
RIAU24.COM - Amerika Serikat (AS) pada Jumat 8 Mei 2020 menuduh China dan Rusia meningkatkan kerja sama dalam menyebarkan narasi palsu atas wabah virus corona dengan mengatakan Beijing mengadopsi teknik yang diasah oleh Moskow.
Koordinator Pusat Keterlibatan Global Departemen Luar Negeri AS Lea Gabrielle mengatakan konspirasi dua negara telah dilakukan sebelum pandemi corona.
Tuduhan itu juga tak lama setelah Presiden Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas kerja sama penanggulangan penyebaran wabah virus corona.
"Bahkan sebelum krisis COVID-19, kami menduga ada koordinasi tertentu antara Rusia dan RRC untuk melakukan propaganda. Kerja sama semakin meningkat setelah pandemi," katanya seperti dikutip dari CNNIndonesia mengutip dari AFP, Sabtu 9 Mei 2020.
Sebelumnya Xi berdialog dengan Putin untuk membahas kerja sama penanggulangan virus corona. Dalam komunikasi tersebut, Putin menyatakan Rusia menentang upaya beberapa negara menggunakan masalah virus corona yang terjadi sekarang ini sebagai alasan untuk menyalahkan China.
Putin juga secara tegas menyatakan bahwa negaranya akan berdiri teguh bersama dengan China.
Global Engagement Center sebelumnya mengatakan ribuan akun media sosial yang terhubung dengan Rusia telah menyebarkan konspirasi tentang pandemi. Konspirasi salah satunya berkaitan dengan tuduhan virus Corona diciptakan oleh Amerika Serikat (AS).
China juga membuat marah AS ketika seorang juru bicara kementerian luar negeri mentweet konspirasi soal keterlibatan militer AS dalam membawa virus ke Wuhan.
Kedua negara kemudian gencatan retorika informal pada akhir Maret setelah Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping berdialog.
Tapi gencatan tersebut tak berlangsung lama. Ketegangan kembali melonjak ketika Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut virus corona berasal dari laboratorium Wuhan.
Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai baru-baru ini menyebut apa yang dikatakan Pompeo sebagai upaya propaganda.
"Di balik pola pikir 'selalu menyalahkan China' adalah politik kotor. Itu sedang diperjuangkan oleh beberapa orang yang menggeser masalah virus corona untuk kepentingan politik mereka," tulis Cui dalam The Washington Post.