Bukan Warna Janda, Berabad-abad Lalu Ungu Malah Simbol Keluarga Kerajaan dan Bangsawan
RIAU24.COM - Di Indonesia warna ungu disebut sebagai simbol janda. Karena mencerminkan kesedihan dari wanita yang telah ditinggalkan oleh para suaminya.
Nyatanya warna ungu, sering dipakai untuk keluarga kerajaan. Mengapa begitu?
Dilansir dari Bobo, sejak berabad-abad lalu, warna ungu sudah di pakai Raja Cyrus dari Persia memakai pakaian warna ungu sebagai seragam kerajaan. Lalu beberapa kaisar Romawi melarang rakyatnya memakai pakaian warna ungu, kecuali keluarga kerajaan.
zxc1
Warna ungu juga dipuja di zaman Kekaisaran Bizantium. Penguasa memakai jubah warna ungu dan menandatangani dokumen dengan tinta ungu.
Warna ungu menjadi sangat spesial, sebab pada zaman dahulu, zat pewarna kain dibuat dari bahan-bahan alami. Warna ungu ini jarang bahkan harganya mahal.
zxc2
Pewarna kain warna ungu ini diperoleh dari Tyre, kota perdagangan di Phoenicia. Wilayah Phoenicia ini saat ini adalah negara Lebanon. Moluska kecil adalah siput laut Bolinus brandaris yang hanya di dapatkan di laut Mediterania di wilayah Tyre itulah yang menjadi bahan pembuat warna ungu. Makanya warna ungu khas kerajaan juga dikenal dengan nama 'Tyrian purple'.
Namun pakaian warna ungu mulai diperkenaknan sebagai warna sehari-hari sejak abad ke-19. Di tahun 1856, ahli kimia William Henry Perkin tanpa sengaja membuat campuran pewarna ungu sintetis.
William selanjutnya membuat banyak pewarna ini dengan nama Aniline purple dan Tyrian purple. Di tahun 1859, warna ungu ini mulai disebut sebagai 'mauve' yang berarti bunga mallow.