RIAU24.COM - Ketegangan antara China dan India terus memanas. Presiden China, Xi Jinping dikabarkan melontarkan ancaman keras kepada Indi untuk tidak macam-macam dengan negaranya. 

Saling ancam antara militer China dan India kerap terjadi sepanjang Mei 2020 di daerah perbatasan kedua negara. Pakistan Observer melaporkan, pada tanggal 5 Mei lalu sekitar 5 ribu personel tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memasuki wilayah India melalui lembah Sungai Galwan dan melakukan serangan. 

Dan sepekan kemudian pada 12 Mei armada militer China melakukan serangan di dua tempat sekaligus, lembang Sungai Galwan dan sektor Danau Pangong. Setelah itu, tentara China juga terlibat konfrontasi dengan pasukan India di Demchok, Ladakh Selatan, dan Naku La, Sikkim Utara.

Pakistan Observer juga meyebut bahwa saat ini China sudah mengerahkan hampir 10.000 perseonel Tentara Pembebeasan Rakyat China di wilayah perbatasan dengan India.

Tak cuma itu, Tentara Pembebasan Rakyat juga dilaporkan sudah memobilisasi sejumlah artileri ke wilayah tersebut secara besar-besaran, melewati Garis Kontrol (LAC) sejak pekan ketiga April 2020.

Di sisi lain, pemerintah India sebenarnya sudah pernah meminta China untuk berdialog terkait masalah di perbatasan. Akan tetapi, kabarnya China menolak mentah permintaan dialog India.

Juru bicara Menteri Luar Negeri China yang tak disebutkan namnya, mengungkap bahwa situasi di perbatasan India secara keseluruhan dalam keadaan stabil dan terkendali. Meskipun, tak menyangkal bahwa situasi di wilayah tersebut masih tegang. 

Akan tetapi, juru bicara ini menyebut juga penyelesaian persengketaan wilayah ini dilakukan secara diplomatil. Sementara, China menolak dialog yang ditawarkan oleh pemerintah India.