Menu

Kisah Burung Merpati Berpangkat Letnan, yang Sempat Membuat Penjajah Belanda Jadi Kelabakan, Begini Ceritanya

Siswandi 15 Jun 2020, 15:44
Burung Merpati yang kini diawetkan di Museum Brawijaya Malang, sempat membuat Belanda jadi kelabakan. Foto: int
Burung Merpati yang kini diawetkan di Museum Brawijaya Malang, sempat membuat Belanda jadi kelabakan. Foto: int

RIAU24.COM -  Banyak kisah di balik perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda, yang belum terkuak. Salah satunya, adalah peran seekor burung merpati, yang kini diawetkan dan dapat dilihat di Museum Brawijaya Malang. 

Burung merpati itu tentu saja bukan merpati biasa. Semasa perjuangan merebut kemerdekaan, burung merpati itu memang dipelihara dan sengaja dilatih sebagai pembawa pesan antara sesama pejuang Indonesia. Karena perannya itu, komunikasi antarsesama pejuang, bisa berjalan dengan baik meski terhalang teknologi.

Dilansir viva yang merangkum berbagai sumber, Senin 16 Juni2020, semasa hidupnya, burung merpati tersebut memiliki tugas untuk menghubungkan satuan TRI (Tentara Republik Indonesia) yang berada di daerah komando Ronggolawe Lamongan ke satuan TRI yang berada di Surabaya tahun 1946.

Bahkan, karena kepintaran dan kecerdikannya, burung merpati ini sampai diberi pangkat Letnan. Karena perannya itu pula, komunikasi antara sesama pejuang bisa berjalan baik. Tak jarang, merpati itu membawa pesan tentang aksi pasukan Belanda, sehingga bisa diantisipasi pejuang dengan baik. 

Namun setelah sekian lama bebas terbang di langit Surabaya, pihak Belanda akhirnya mengetahui peran burung merpati pembawa pesan tersebut. 

Belanda memang sudah mencurigai bahwa ada peran penting dari merpati itu sehingga pasukan Belanda kerap dibuat kewalahan menghadapi pejuang Indonesia.

Walhasil, Belanda langsung mengerahkan penembak jitunya. Saat sang Letnan terbang membawa pesan, ia tertembak oleh prajurit Belanda pada bagian sayapnya. Meski berlumuran dengan darah, ia tetap menjalankan tugasnya yaitu membawa pesan.

Sang Letnan pun tewas di depan komandannya dengan tetap menyampaikan pesan yang dibawanya itu. Karena jasa-jasanya, burung merpati ini dianugerahi pangkat Letnan Anumerta.

Untuk mengenang jasa-jasanya, jenazah Sang Letnan tidak dikebumikan namun diabadikan di museum. Sehingga generasi penerus bisa belajar tentang perjuangannya. Saat ini, jenazah sang Letnan diawetkan dan dapat dilihat di Museum Brawijaya Malang.

Tertarik melihatnya? ***