Sang Raja Militer Afrika Putuskan Perang Lawan GNA dan Turki
RIAU24.COM - Keputusan Mesir mengerahkan pasukan militernya ke Libya setelah Parlemen Libya yang berbasis di wilayah timur memberikan izin untuk mendukung perjuangan pasukan Tentara Nasional Libya (LNA).
Alhasil akhirnya Raja Militer Afrika, Mesir memutuskan untuk mengerahkan angkatan bersenjata untuk berperang di Libya.
"Kami menyerukan upaya bersama antara kedua negara persaudaraan Libya dan Mesir untuk mengalahkan penjajah dan menjaga keamanan dan stabilitas bersama di negara dan wilayah kami," kata parlemen Libya dalam pernyataan dikutip VIVA Militer dari AMN, Selasa 14 Juli 2020.
Sebelumnya Mesir telah mengajak kedua belah pihak yang terlibat perang saudara di Libya untuk berdamai di Kairo.
Bahkan ajakan itu telah disetujui Liga Arab, Rusia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sayangnya, Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang dibekingi PBB dan Turki menolak ajakan damai itu.
Presiden Mesir , Abdel Fatah el-Sisi sebelumnya juga telah menyatakan siap mengerahkan pasukan militernya mendukung LNA demi terciptanya perdamaian. Keputusan itu diambil karena Mesir memiliki 1.200 kilometer wilayah yang langsung berbatasan dengan Libya.