Inilah yang Akan Terjadi Jika Anda Terinfeksi Virus Corona
RIAU24.COM - Sebuah coronavirus baru yang muncul di China akhir tahun lalu telah menyebar ke sedikitnya 188 negara di enam benua, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah patogen sebagai pandemi. Lebih dari 661.000 orang telah meninggal karena virus di seluruh dunia dan jumlah kasus yang dilaporkan telah melampaui 16,7 juta, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Lebih dari 9,7 juta orang sejauh ini pulih. Ketika rasa takut telah menyebar, para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia telah meningkatkan upaya untuk memahami virus baru dan bagaimana hal itu mempengaruhi tubuh manusia. Saat ini, tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit coronavirus.
Inilah yang kita ketahui tentang coronavirus dan penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkannya, COVID-19, dan apa yang terjadi jika Anda terinfeksi. Virus baru milik keluarga virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Diperkirakan telah ditularkan ke manusia dari sumber hewan yang belum teridentifikasi, virus baru menyebar terutama melalui tetesan pernapasan, seperti yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Rata-rata, dibutuhkan sekitar lima hingga enam hari bagi seseorang untuk menunjukkan gejala setelah terinfeksi. Namun, beberapa orang yang membawa virus tetap tidak menunjukkan gejala, artinya mereka tidak menunjukkan gejala apa pun.
Virus ini berkembang biak di saluran pernapasan dan dapat menyebabkan berbagai gejala, menurut Dr Maria Van Kerkhove, yang mengepalai Program Kedaruratan Kesehatan WHO. "Anda memiliki kasus-kasus ringan, yang terlihat seperti flu biasa, yang memiliki beberapa gejala pernapasan, sakit tenggorokan, pilek, demam, semua melalui pneumonia. Dan ada berbagai tingkat keparahan pneumonia sepanjang jalan melalui multi-organ kegagalan dan kematian, "katanya kepada wartawan di Jenewa pada 7 Februari.
Namun, dalam kebanyakan kasus, gejalanya tetap ringan. "Kami telah melihat beberapa data tentang sekitar 17.000 kasus dan, secara keseluruhan, 82 persen di antaranya ringan, 15 persen di antaranya parah dan 3 persen di antaranya tergolong kritis," kata Van Kerkhove.
Sebuah studi terhadap 138 pasien yang terinfeksi virus baru di Wuhan, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) pada 7 Februari, menunjukkan gejala yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Sepertiga pasien juga melaporkan nyeri otot dan kesulitan bernapas, sementara sekitar 10 persen memiliki gejala atipikal, termasuk diare dan mual.