Baru Sebesar Ini Realisasi Bantuan Langsung Tunai Masyarakat Terdampak Covid di Bengkalis
RIAU24.COM - BENGKALIS - Realisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat terdampak Covid-19 dari bantuan khusus APBD Provinsi Riau tahun 2020 di Kabupaten Bengkalis.
Berdasarkan dari data hasil verifikasi BPKP perwakilan provinsi Riau dana yang diterima dari provinsi Riau masuk ke kas Daerah Kabupaten Bengkalis sebesar Rp5.860,500,000, pertanggal 29 Juni 2020 dengan jumlah data penerima 19.535 KK untuk tahap I (pertama).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bengkalis Hj Martini kepada Riau24.com, Jumat 7 Agustus 2020.
"Kami membayar pertahapan, dan kami juga mengusulkan pencairan pertahap, dan yang baru kami ambil hanya untuk tahap satu, karena setelah tahap satu ini kami akan memperbaiki data memenuhi kuota yang sudah dialokasikan dari provinsi. Sedangka nilai bantuan untuk penerima masing masing Rp300.000,- pertahap,"ungkap Hj Martini.
Diutarakannya, bahwa Kabupaten Bengkalis mendapat kuota penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebanyak 22.684 KK yang terdiri dari data penerima BSP sebanyak 6.109 KK dan 16.575 Non DTKS.
Kemudian, dana tersebut dicairkan kerekening giro Dinsos Kabupaten Bengkalis sebesar Rp4.184.100,000 pertanggal 30 Juli 2020 sebanyak 13.947 KK sesuai dengan data dari BPKP Provinsi riau yang dikembalikan ke Desa untuk diverifikasi ulang menghindari penerima ganda terutama dari penerima BLT-DD.
"Pada tanggal 3 Agustus 2020 dana ditransfer ke virtual Account kepala Desa melalui Bank Riau Kepri Cabang Bengkalis sebesar Rp4.166.400.000 sebanyak 13.888 KK. Dan mekanisme penyaluran melalui virtual Account kepala Desa dan selanjutnya dibayar tunai oleh Kepala Desa melalui juru bayar kepada penerima bantuan,"ujarnya.
Menurutnya, realisasi penyaluran per 6 Agustus 2020 berdasarkan Aplikasi matabansos sebesar Rp335.400.000 sebanyak 1.118 KK.
"Dan kami lihat di aplikasi saat ini yang sudah disalurkan sebanyak 1.158 KK penerima sebanyak 74 desa sudah mencairkan dana di bank Riau Kepri. Insyaa Allah akan terus ada kenaikan hasil penyaluran,"ungkapnya.
Sedangkan, yang belum tersalurkan sebesar Rp3.831.000.000 sebanyak 12.770 KK. Menurutnya lagi, adapun kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam penyaluran bantuan diantaranya jarak dari sebagian Desa ke Bank Riau Kepri sebagai penyalur cukup jauh untuk mencairkan dana bantuan tersebut.
Kemudian, masih ada beberapa virtual Acount kepala Desa yang ada kesalahan dalam mengimput NIK kepala Desa. Lalu keterbatasan SDM petugas dalam penyaluran menjalankan aplikasi matabansos yang mana diperlukan kehati hatian untuk mensinkronisasikan data penerima bantuan diaplikasi matabansos dengan dokumen kependudukan, yang mana membutuhkan waktu 2-4 menit untuk satu orang penerima bantuan.
"Sebagian desa jaringan internetnya juga lemah sehingga mempengaruhi penggunaan aplikasi matabansos," pungkasnya.