RIAU24.COM -  Presiden Jokowi pernah mengutarakan rencana untuk menggenjot ekonomi nasional agar terhindar dari jurang resesi pada kuartal III tahun 2020. Untuk mewujudkannya, pemerintah akan menggenjot sektor investasi. Namun rencana Jokowi tersebut, dinilai mustahil bakal terlaksana. Pasalnya, dalam kondisi seperti ini, sangat kecil kemungkinan investasi khususnya dari asing, bakal masuk ke Tanah Air. 

Menurut Tauhid Ahmad, selaku Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef), pihaknya menilai rencana itu mustahil, karena investor belum berani menggelontorkan dananya. Hal itu disebabkan pandemi Covid-19 di Tanah Air masih terhitung tinggi. 

"Ya enggak mungkin lah pada saat sitausi kaya gini, kalaupun FDI (investasi asing) kita kan diprediksi turun sekitar 30 persen, itu enggak mungkin langsung investasi itu menyumbangkan ke ekonomi langsung," lontarnya, Kamis 27 Agustus 2020. 

Dilansir rmol, Tauhid kemudian mengatakan, dampak ekonomi dari investasi asing baru bisa menyumbang ke pertumbuhan ekonomi ketika sudah mulai beroperasi dan membuat roda perekonomian masyarakat Indonesia bergerak. 

"Dia (investor asing) kan harus bangun pabrik, dan sebagainya dan sebagainya sampai dia bisa menggerakan ekonomi. Paling cepat 6 bulan, ada yang setahun ada yang dua tahun sampai dia bisa menghasilkan," terangnya. 

Tak hanya itu, Tauhid juga tak yakin investasi masyarakat di dalam negeri bakal bangkit dengan cepat. Sebab, masyarakat kelas menengah ke atas, hingga saat ini lebih banyak yang menahan diri mengeluarkan uangnya.