RIAU24.COM - Beberapa waktu lalu Menkumham Yasonna Laoly mengungkapkan sudah ada 188 ribu WNA asal China masuk Indonesia sejak awal Tahun 2020. Artikel berita itu kemudian langsung dikomentari Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Prof Musni Umar.

"Mengerikan. Itu yang tercatat," cuit @musniumar, Minggu malam (7 September 2020).

zxc1

Namun cuitan Prof Musni Umar langsung ditanggapi satire oleh netizen. Sebab dalam artikel yang sama dijelaskan bahwa WNA China yang keluar dari Indonesia pada periode yang sama ternyata lebih banyak yaitu 195.889 orang.

Berikut beberapa tanggapan netizen atau warganet. @Bisma_haryana: "Mbok ya di baca dulu. Lihat tulisan China langsung panas dingin. Rusia lbh banyak noh."

zxc2

@kantayu: "Gak salah kalo banyak yg gak suka dgn anda dan cuitan anda Baca sampe tuntas beritanya, br buat tuit ( hihihihi....ngajari profesor) Dan ada data yg berimbang."

@matteo_ardhitio: "WNA China yg masuk 188.000, tapi yg keluar 195.889. Makanya baca berita jangan judul doang."

@ttheomanalu: "Jangan cuma baca judulnya mus? Silahkan baca juga isinya sampai tuntas biar tau seperti apa sebenernya yg terjadi."

@asmaradewa3: "Plisss, barangkali ada yang sempat buat rangkuman artikelnya biar pak rektor ini lebih mudah memahami isinya."







Dari 10 negara yang warganya masuk ke Indonesia, pertama adalah China yaitu 188.000 orang, Singapura 130.000, Australia 120.000. Lalu Malaysia, India, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia sebanyak 722.000 orang," kata dia dalam Rapat Kerja Komisi III yang berlangsung melalui teleconference, Rabu (1/4).

Meski demikian, Yasonna menyatakan jumlah WNA yang meninggalkan Indonesia lebih banyak ketimbang yang masuk pada Januari 2020. Ia merinci sebanyak 788.775 WNA keluar dari Indonesia pada Januari 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 195.889 merupakan WNA dari China.