RIAU24.COM -  Jerawat dapat menyebabkan tekanan emosional, mempengaruhi harga diri kita, dan bahkan meninggalkan bekas luka fisik yang permanen. Sekitar 9,4% orang mengidapnya, dan remaja berusia 15-19 tahun bisa lebih sering mengalaminya daripada yang lain. Kondisi ini, bagaimanapun, mungkin memiliki sisi yang sangat positif dan menjanjikan. Yakni, peluang yang lebih tinggi untuk masa depan yang sejahtera.

Kami selalu mencari studi baru yang menarik. Kali ini kami menemukan satu hal yang membuat kami berpikir jika ada hubungan tentang bagaimana perasaan kami tentang diri kami sendiri dan peluang apa yang akan kami miliki.

Jerawat dapat mengubah kehidupan remaja lebih dari yang mereka harapkan.
Sebuah subjek yang menarik dianalisis dalam sebuah penelitian: hubungan antara memiliki jerawat, stres yang berkembang, dan kemudian status sosial dan ekonomi kaum muda. Lebih dari 90.000 siswa dengan masalah kulit berpartisipasi dalam percobaan ini. Dari awal, hasil telah menunjukkan bahwa anak perempuan lebih cenderung cemas memiliki jerawat daripada anak laki-laki.

Peneliti memutuskan untuk mengeksplorasi lebih jauh untuk melihat bagaimana remaja menghadapi kondisi ini dan bagaimana hal itu memengaruhi pilihan mereka.

Dapat memengaruhi kondisi mental dan kehidupan sosial mereka.