Begini Cara Najwa Shihab Redakan Debat Antara Bintang Tamunya: Janji tak Akan Matikan Mikropon
RIAU24.COM - Presenter Najwa Shihab punya jurus jitu dalam merdajan debat antara bintang tamu yang diundang dalam acara talk show yang dipandunya.
Meski meminta bintang tamunya menghentikam debat, namun Najwa berjanji tidak akan mematikan mikropon yang mereka pakai.
Seperti diketahui, insiden mematikan mikofon ini viral saat sidang paripurna pengesahan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani, tampak mematikan mikrofon saat anggota DPR RI, Irwan, dari Fraksi Partai Demokrat sedang berbicara dan mengkritik aturan itu.
Dilansir viva, Kamis 8 Oktober 2020, debat terjadi antara Ketua Badan Legislasi DPR, Supratman Andi Agtas dengan Direktur Eksekutif Lokatara, Haris Azhar.
Keduanya adalah Bintang tamu dalam acara 'Mata Najwa' dengan tema 'Mereka-Reka Cipta Kerja' yang disiarkan Rabu malam, di salah satu stasiun televisi swasta.
Najwa yang memandu acara tersebut beberapa kali berusaha menengahi jalannya dialog yang cukup panas antara kedua tokoh tersebut.
Keduanya saling sanggah dan menyahuti satu sama lain, sehingga terdengar gaduh dan sulit ditangkap substansinya.
Sampai pada satu momen, Najwa meminta keduanya untuk tenang dan berhenti tidak saling berkomentar.
Meski demikian,, Najwa tak bermaksud melarang keduanya untuk berbicara.
"Bang Supratman, Bang Haris Azhar, saya minta untuk tenang dulu, saya tidak akan mematikan mic anda berdua, karena anda berdua berhak untuk ngomong, karena saya juga mengundang Anda," lontarnya, yang dikutip dari akun Youtube Najwa Shihab.
Perdebatan itu bermula ketika Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas mengklaim UU Cipta Kerja dibahas secara terbuka dan dengan konsultasi publik.
"Belum pernah terjadi (sebelumnya), sebuah RUU dibahas dari awal sampai akhir yang bisa diakses oleh publik," ujar Supratman.
Namun Direktur Eksekutif Lokararu Haris Azhar menganggap hanya sekadar menyiarkan rapat lewat TV Parlemen bukanlah bentuk transparansi dan pelibatan publik.
"TV Parlemen bukan alat untuk menguji. Naskah akademisnya mana? Konsultasi publiknya mana? Konsultasi tematik yang sektoral, yang terkait profesi-profesi tertentu itu ke mana? Itu yang enggak ada. Orang minta dokumen enggak dikasih," bakas Haris Azhar.
Dari sini, debat panas antara keduanya dimulai. Debat iyu berakhir setelah Najwa mengalihkan pertanyaan kepada narasumber berikutnya, Ledia Hanifa, anggota DPR RI dari Fraksi PKS. ***