Besok Tiba di Amerika, Ternyata Ini Yang Diincar Prabowo agar Bisa Dimiliki Indonesia
RIAU24.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dijadwalkan tiba di Washington, Amerika Serikat, pada Jumat (16/10/2020) waktu setempat. Ia akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper di Pentagon.
Ini akan menjadi kunjungan perdana Prabowo ke Negeri Paman Sam setelah AS mencabut larangan masuk terhadap mantan Danjen Kopassus itu. Amerika pernah menjatuhkan sanksi larangan masuk kepada Prabowo atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Timor Leste.
Seorang sumber anonim Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kepada Reuters, Kamis (15/10/2020), Prabowo akan bertemu dengan pejabat pertahanan AS di Pentagon untuk membahas kerja sama pembelian jet tempur F-35.
Dilansir Inews, Jet tempur F-35 merupakan pesawat bikinan perusahaan Lockhee Martin. Pesawat ini memiliki tiga varian yakni F-35A, F-35B, dan F-35C.
Varian F-35A memiliki tipe conventional takeoff and landing (CTOL). Tipe pesawat ini khusus digunakan oleh angkatan udara. Pesawat ini membutuhkan landasan pacu yang panjang saat take-off maupun landing.
Sedangkan F-35B memiliki kemampuan lepas landas dalam jarak pendek dan dapat mendarat secara vertikal, short takeoff and vertical landing (STOVL). Kapasitas F-35B juga lebih ringan sepertiga dari F-35A.
Di sisi lain F-35C memiliki sayap yang lebih lebar dan bisa dilipat. Pesawat ini cocok untuk diangkut di kapal induk Angkatan Laut. Pembahasan fokus ke F-35A karena varian ini menjadi andalan Angkatan Udara Amerika Serikat dalam operasinya di Iran.
F-35A dirancang untuk berbagai misi, mulai dari misi tempur, pengawasan, hingga pengintaian. Spesifikasi F-35A bisa memberikan dominasi dan teror di langit. F-35A memiliki kecepatan Mach 1,6 atau setara dengan 1.960 km per jam.
F-35A mampu terbang dengan ketinggian maksimal 15 kilometer dan mampu terbang sejauh 2,200 kilometer dan mampu membawa senjata dengan berat hingga 8160 kilogram.
Salah satu fitur tercanggih yang dimiliki jet tempur F-35 adalah perangkat sensor yang mampu meningkatkan kesadaran serta visi pilot saat berada di udara.
Paket sensor canggih F-35A dirancang untuk mengumpulkan, memadukan, dan mendistribusikan lebih banyak informasi dari pesawat mana pun dalam sejarah dirgantara.
Kecanggihan fitur, arsitektur, sensor dan sambungan komunikasi yang fleksibel menjadikan F-35 aset yang sangat diperlukan dalam kekuatan militer negara.***