Hindari Dosa Karena Menjadi Seorang Pengguna YouTube, Pilih Konten yang Sesuai Dengan Syariah
RIAU24.COM - TREND dunia saat ini melihat banyaknya Youtuber atau Pembuat Konten YouTube dan tidak terkecuali di Indonesia. Ini telah menjadi peluang bisnis yang menarik belakangan ini karena semakin banyak orang yang menjelajahi situs tersebut dan berhasil menjadikan YouTube sebagai platform video nomor satu di dunia. Isi atau isi yang ditampilkan bermacam-macam jenis. Diantaranya adalah musik, pendidikan, hiburan, sains dan teknologi serta masih banyak lagi yang terlalu banyak untuk dicantumkan.
Pembuat konten juga disebut sebagai influencer yang merujuk kepada orang-orang yang memiliki banyak pengikut dan membawa pengaruh di media sosial. Berbicara soal menuntut kita harus memberikan contoh yang baik agar bisa diikuti oleh semua yang menonton dalam menyiapkan konten di platform.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dumping para youtuber yang mengejar subscriber dan like menyebabkan mereka mulai nekat dalam membuat konten yang bertujuan untuk mendapatkan tempat di hati penonton.
Lalu datanglah berbagai video yang tidak bisa diterima. Beberapa dari mereka mengira itu hanya untuk melihat-lihat. Hal ini dikarenakan, semakin banyak orang menonton maka semakin banyak pula keuntungan yang didapat.
Nah berikut ustaz mencantumkan beberapa poin penting dalam menghasilkan konten yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
1. Niat yang benar
Niat adalah poros dari semua praktik. Sematkan di dalam hati untuk membagikan sesuatu yang baik sehingga menjadi nilai tambah saham akhirat. Ketika sesuatu ditujukan untuk kebaikan, itu bisa menjadi benteng agar kita tidak melewati batas yang salah.
Bisa jadi perbuatan kecil menjadi besar karena niat dan bisa jadi perbuatan besar menjadi kecil juga karena niat. Jadi disini ustaz menyatakan bahwa bukan tidak mungkin karena penyebab penyebaran kebaikan melalui konten video bisa membuat kita mendapat pahala yang besar asalkan tidak melanggar batas syariah.
2. Konten yang halal dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam
Pilih konten yang lebih mendidik, mendidik, dan memiliki konten. Hindari konten yang rasio hiburannya lebih besar daripada hal-hal bermanfaat.
Ini lebih aman agar kita tidak menyebabkan penonton menjadi 'lagha' atau default. Budaya kita sendiri mengajarkan kita untuk menjaga tata krama dan etiket kemudian berusaha untuk mempertahankannya.
Sebaiknya kita menjauhi konten yang menampilkan produk yang dapat merusak moral generasi muda, paparan alat kelamin wanita bahkan hingga isian yang tidak berguna.
Dari Abu Hurairah ia bersabda: Nabi (saw) bersabda: “Di antara keindahan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan dia (hal-hal yang tidak berguna) [HR Tirmizi 2318]
3. Manfaatkan kesempatan untuk menyebarkan dakwah dan kebaikan
Manfaatkanlah kesempatan yang ada di depan mata Anda untuk berdakwah atau setidaknya menyisipkan hikmah walaupun konten yang ditampilkan berupa hiburan karena Nabi pernah bersabda: “Manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” - [HR Tobrani 5787].
Semua yang kita lakukan akan direkam baik atau buruk. Setiap orang tidak akan ketinggalan melihat setiap tindakan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Tidak ada satupun yang terlewat karena para malaikat selalu siap merekam setiap ulah manusia.
Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Surah Qaf ayat 17 dan 18 yang artinya: “Ketika dua malaikat (yang menjaga dan menjaganya) menerima dan menuliskan semua perkataan dan perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lainnya di sebelah kirinya. Tidak ada sepatah kata pun yang dia ucapkan (atau tindakan yang dia lakukan) kecuali di sisi malaikat pelindung yang selalu siap (untuk menerima dan menulisnya). ”
Malaikat tidak pernah lalai dalam menjalankan tugas yang diberikan kepada mereka. Pada hari perhitungan, mulut tidak bisa lagi berbicara. Tidak hanya setiap perbuatan dicatat dalam buku praktik, tetapi tangan dan kaki diizinkan oleh Tuhan untuk berbicara sebagai saksi perbuatan manusia selama di dunia.
4. Jangan berkomentar jika Anda tidak memiliki cukup pengetahuan
Ada juga dari kita yang membuat konten religi di YouTube. Jadi kita harus memastikan dulu keaslian isinya agar tidak membawa kesesatan kepada orang lain seperti status hadits, tafsir ayat dan sebagainya.
Ini juga untuk menghindari fitnah terhadap agama dan memastikan bahwa kita tidak mengomentari sesuatu sesuai pemahaman kita sendiri.
Video yang dihasilkan berpotensi memberikan pengaruh yang besar bagi penontonnya.
Sebagaimana kita dituntut untuk mencari rezeki yang halal maka berusaha untuk menjaga kemurnian rezeki karena banyak diantara kita jadikan channel youtube sebagai penghasilan tambahan karena yang halal tidak akan pernah bercampur dengan yang haram.
Contohnya adalah konten yang menampilkan nilai-nilai baik tetapi menampilkan aktor wanita yang tidak menutupi auratnya.
Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan kemudahan dalam menjalani hidup.