Hadapi Kerusuhan Kudeta Militer, H&M Hentikan Operasi di Myanmar
RIAU24.COM - Brand global H&M dilaporkan telah menghentikan pesanan di Myanmar karena tak henti-hentinya menghadapi kerusuhan politik.
Reuters mengkonfirmasi langkah bisnis tersebut dengan Serkan Tanka, yang merupakan Country Manager Myanmar di H&M.
“Meskipun kami menahan diri untuk tidak mengambil tindakan segera terkait kehadiran jangka panjang kami di negara ini, kami pada saat ini telah menghentikan penempatan pesanan baru dengan pemasok kami,” tulis Tanka kepada sebuah media melalui email, Rabu (10/3).
Menurut Tanka, ini merupakan dampak dari sulitnya situasi di Myanmar yang membatasi ruang gerak produk H&M baik dari segi manufaktur dan infrastruktur.
“Ini karena kesulitan praktek dan situasi tak terduga yang membatasi kemampuan kami untuk beroperasi di negara ini, termasuk tantangan terkait manufaktur dan infrastruktur, impor bahan baku, dan pengangkutan barang jadi.” lanjutnya.
Kantor Cabang H&M Myanmar, yang terletak di Kotapraja Kyauktada Yangon, bekerja dengan 45 pemasok langsung untuk membuat pakaian yang dijualnya di seluruh dunia.