Pengantin ISIS Ini Menceritakan Keadaannya Setelah Berjihad, Hidup Bagai Neraka dan Putranya Dipaksa Makan Rumput Sampai Mati
Pada Februari 2019, Presiden AS Donald Trump men-tweet bahwa Muthana tidak akan diizinkan kembali ke negara itu.
Dalam film dokumenter yang sama, Shamima Begum memohon kepada Inggris untuk memberinya "kesempatan kedua".
Begum berusia 15 tahun ketika dia dan dua siswi sekolah London timur lainnya melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror pada Februari 2015. Kewarganegaraan Inggrisnya dicabut dengan alasan keamanan nasional tak lama setelah dia ditemukan, hamil sembilan bulan, di kamp pengungsi Suriah pada Februari 2019.
Bulan lalu, Mahkamah Agung memutuskan bahwa dia tidak boleh diizinkan kembali ke Inggris untuk mengajukan banding.
Selama film tersebut, Begum menangis ketika berbicara tentang kematian anak-anaknya, MailOnline melaporkan.
Dia berkata: “Ketika semua anakku meninggal itu sangat sulit karena saya merasa sangat kesepian dan saya merasa seluruh dunia saya berantakan di depan saya dan saya tidak dapat melakukan apa-apa. Saya merasa itu adalah kesalahan saya karena tidak mengeluarkan mereka lebih awal. Saat anak-anakku meninggal,saat itu saya hanya ingin bunuh diri. Saya merasa seperti saya bahkan tidak bisa bangun untuk berlari lagi ketika ada pemboman."