Gara-Gara Tak Mau Bayar Zakat, Nasib Orang Kaya ini Berakhir Tragis Begini
RIAU24.COM - Memasuki era Nabi Muhammad kisah Tsa'labah ibnu Hatib Al Ansari dapat dijadikan hikmah dalam pengelolaan zakat bagi umat Islam.
Umat Islam seharusnya tidak terlena dan kikir untuk membayar zakatnya. Padahal sebelum kaya raya, Tsa'labah hidup serba kekurangan.
Saking melaratnya, diriwayatkan jika akan melakukan salat harus berganti pakaian dengan istrinya.
Penyesalan Tsa'labah dengan meraupkan debu ke kepalanya setelah zakatnya ditolak Rasulullah lantaran mengusir petugas pemungut zakat.
Rasulullah Saw bersabda: Ini adalah balasan amal perbuatanmu. Aku telah memerintahkannya kepadamu, tetapi kamu tidak menaatinya.
Setelah Rasulullah Saw menolak zakatnya, maka Tsa'labah kembali ke rumahnya, dan Rasulullah SAW wafat tanpa menerima suatu zakat pun darinya.
Kemudian Tsa'labah datang kepada Abu Bakar ra ketika menjadi khalifah, lalu berkata kepadanya.
"Sesungguhnya engkau telah mengetahui kedudukanku di sisi Rasulullah dan kedudukanku di kalangan orang-orang Ansar, maka terimalah zakatku ini," ujarnya.
Abu Bakar kemudian berkata dan membalas ucapannya," Rasulullah saja tidak mau menerimanya darimu (lalu bagaimana aku mau menerimanya darimu)," ucap Abu Bakar sambil menolak zakatnya.
Abu Bakar kemudian wafat tanpa mau menerima zakat darinya. Ketika Umar ra menjadi khalifah, Tsa'labah datang kepadanya lalu berkata serupa.
"Wahai Amirul Mu’minin, terimalah zakatku ini," ujar Tsa'labah.
Tetapi Khalifah Umar ra juga tak menerima zakatnya.
"Rasulullah Saw tidak mau menerimanya, demikian pula Abu Bakar. Lalu bagaimana aku dapat menerimanya?," sebutnya.
Khalifah Umar ra lalu wafat tanpa mau menerimanya. Di saat Usman menjabat sebagai khalifah, Ts'alabah kembali datang kepadanya dan mengatakan hal serupa.
Sama seperti Khalifah terdahulu dimana Usman juga tak mau menerimanya.
"Rasulullah Saw tidak mau menerimanya, begitu pula Abu Bakar dan Umar, maka mana mungkin aku dapat menerimanya darimu?," ujarnya.
Khalifah Usman tidak mau menerima zakatnya pula, dan akhirnya Tsa'labah mati di masa pemerintahan Khalifah Usman.
Firman Allah Swt: فَاَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلٰى يَوْمِ يَلْقَوْنَهٗ بِمَآ اَخْلَفُوا اللّٰهَ مَا وَعَدُوْهُ وَبِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ
Artinya: Karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya. (At-Taubah: 77).
Dari ayat tersebut, Mufasir Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah menimbulkan kemunafikan dalam hati mereka karena mereka telah mengingkari janjinya dan berdusta.